Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Aceh Perubahan (RAPBA-P) 2021 sampai hari ini belum dibahas oleh Pemerintah Aceh dan DPRA, hal ini membuat dana insentif tenaga kesehatan hingga pembangunan ribuan rumah duafa terancam tak terealisasi.
"Nasib insentif nakes (tenaga kesehatan) dan rumah duafa di ujung tanduk bila pemerintah dan DPRA tak membahas RAPBA-P 2021," kata anggota DPR Aceh Asrizal Asnawi, di Banda Aceh, Selasa.
Anggota Komisi III (keuangan) DPRA ini menyatakan bahwa tanpa APBA perubahan dana insentif untuk ribuan tenaga kesehatan di Aceh tersebut tidak dapat dibayarkan.
Bukan hanya nakes, bahkan ada kurang lebih 5.000 rumah duafa di Aceh tidak bisa dibangun tahun ini jika pembahasan anggaran perubahan itu dilewatkan.
Kata Asrizal, pembahasan RAPBA-P 2021 ini belum dibahas karena masih ada sejumlah fraksi di DPR Aceh tidak menyetujuinya sebagai buntut dari penolakan LPJ Pemerintah Aceh 2020.
"Masih ada beberapa fraksi yang belum sepakat untuk pembahasan, ini efek dari penolakan LPJ 2020," ujar politikus PAN ini.
Asrizal menuturkan, jika pembahasan APBA-P 2021 ini gagal dibahas maka hal itu sangat merugikan rakyat Aceh karena banyak agenda pembangunan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Di mana, kata Asrizal, dalam RAPBA-P tersebut terdapat agenda peningkatan ekonomi seperti hibah untuk kelompok masyarakat yakni peternakan, alat pertanian, perikanan (nelayan) serta kegiatan lainnya yang hanya bisa dieksekusi dengan kesepakatan anggaran perubahan.
"Ini menyangkut hajat hidup orang banyak, RAPBA-P ini sangat penting dibahas bersama hingga adanya kesepakatan sampai pengesahan anggaran," kata Asrizal.
Asrizal kembali mengingatkan bahwa saat ini sudah memasuki pertengahan September, jika tidak segera dibahas maka akan berimplikasi pada keterlambatan eksekusi kegiatan pembangunan ekonomi, rumah layak huni hingga penyaluran insentif nakes.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
"Nasib insentif nakes (tenaga kesehatan) dan rumah duafa di ujung tanduk bila pemerintah dan DPRA tak membahas RAPBA-P 2021," kata anggota DPR Aceh Asrizal Asnawi, di Banda Aceh, Selasa.
Anggota Komisi III (keuangan) DPRA ini menyatakan bahwa tanpa APBA perubahan dana insentif untuk ribuan tenaga kesehatan di Aceh tersebut tidak dapat dibayarkan.
Bukan hanya nakes, bahkan ada kurang lebih 5.000 rumah duafa di Aceh tidak bisa dibangun tahun ini jika pembahasan anggaran perubahan itu dilewatkan.
Kata Asrizal, pembahasan RAPBA-P 2021 ini belum dibahas karena masih ada sejumlah fraksi di DPR Aceh tidak menyetujuinya sebagai buntut dari penolakan LPJ Pemerintah Aceh 2020.
"Masih ada beberapa fraksi yang belum sepakat untuk pembahasan, ini efek dari penolakan LPJ 2020," ujar politikus PAN ini.
Asrizal menuturkan, jika pembahasan APBA-P 2021 ini gagal dibahas maka hal itu sangat merugikan rakyat Aceh karena banyak agenda pembangunan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Di mana, kata Asrizal, dalam RAPBA-P tersebut terdapat agenda peningkatan ekonomi seperti hibah untuk kelompok masyarakat yakni peternakan, alat pertanian, perikanan (nelayan) serta kegiatan lainnya yang hanya bisa dieksekusi dengan kesepakatan anggaran perubahan.
"Ini menyangkut hajat hidup orang banyak, RAPBA-P ini sangat penting dibahas bersama hingga adanya kesepakatan sampai pengesahan anggaran," kata Asrizal.
Asrizal kembali mengingatkan bahwa saat ini sudah memasuki pertengahan September, jika tidak segera dibahas maka akan berimplikasi pada keterlambatan eksekusi kegiatan pembangunan ekonomi, rumah layak huni hingga penyaluran insentif nakes.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021