Blangpidie (ANTARA) - Para petani di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh mempercepat penanaman padi sebagai upaya antisipatif terhadap potensi kelangkaan beras di sejumlah wilayah yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor.
“Saat ini kami sedang sibuk menanam padi di sawah. Mudah-mudahan hasilnya nanti melimpah dan surplus agar bisa dipasok ke kabupaten tetangga yang terkena musibah,” kata seorang petani asal Kecamatan Tangan-Tangan, Amir, di Abdya, Sabtu.
Musim tanam kali ini dikebut petani agar panen dapat berlangsung dalam waktu tiga bulan ke depan. Dengan demikian, Abdya diharapkan mampu menjadi salah satu daerah penyangga kebutuhan beras di tengah gangguan produksi pascabencana Aceh.
Data Dinas Pertanian dan Pangan Abdya mencatat, total luas lahan sawah yang tengah digarap petani untuk musim tanam ini mencapai 8.000 hektare.
Baca juga: Update Bencana Aceh, 2.100 hektare lahan sawah di Aceh Barat rusak
Lahan tersebut tersebar di sembilan kecamatan, yakni Lembah Sabil, Manggeng, Tangan-Tangan, Setia, Blangpidie, Susoh, Jeumpa, Kuala Batee, dan Kecamatan Babahrot.
Amatan dilapangan, dari total luasan lahan sawah tersebut, sekitar 30 persen diantaranya telah selesai ditanami. Sisanya, ditargetkan rampung sebelum akhir tahun, sehingga seluruh areal dapat segera memasuki masa pemeliharaan tanaman.
Hal senada juga disampaikan petani lainnya di Kecamatan Setia, Judin menegaskan, langkah tanam cepat ini penting mengingat banyak daerah yang sudah kehilangan atau persawahannya rusak pascabencana.
"Banyak kabupaten di Aceh yang tidak bisa tanam padi karena sawah mereka sudah ditutupi lumpur dan tanah longsor saat bencana banjir melanda,” kata Judin.
Pemerintah daerah setempat bersama petani terus berupaya menjaga ketahanan pangan lokal, termasuk dengan mempercepat distribusi benih, pupuk, dan alat mesin pertanian (alsintan) guna mendukung kelancaran musim tanam.
Sebagai informasi, berdasarkan laporan terakhir Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, lahan persawahan yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Aceh mencapai 89.337 hektare.
Baca juga: Warga Pijay harap pemerintah pulihkan sawah yang tertimbun lumpur banjir
