Blangpidie (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menyalurkan 56.200 ekor benih ikan air tawar kepada 68 petani kolam yang tersebar di 9 kecamatan dalam upaya meningkatkan ekonomi mereka.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Abdya di Blangpidie, Jumat mengatakan, benih ikan air tawar yang disalurkan rata-rata besarannya 3-4 centi meter dan terdiri tiga jenis species yaitu ikan mas, nila dan bawal.
"Tiga jenis dulu yang kita salurkan, karena jenis ikan lainnya seperti kerling (jurung) dan ikan-ikan lainnya sekarang masih dalam proses pemijahan (pembiakkan)," katanya.
Muslem mengakui, semua jenis ikan yang diberikan kepada masyarakat petani tambak tersebut merupakan benih dari hasil produksi mandiri Balai Benih ikan (BBI) Krueng Batee yang ada di wilayah setempat.
"Ini bukan benih didatangkan dari luar Abdya, tapi ini asli produksi BBI Krueng Batee yang ada di kabupaten kita," tuturnya.
Dijelaskannya, sistem penyaluran benih tergantung dari permohonan masyarakat sendiri, baik secara kelompok maupun secara perorangan, yang terpenting masyarakat tersebut memiliki tambak ataupun kolam tempat budidaya.
"Kita salurkan itu berdasarkan permohonan masyarakat, tidak mesti harus dengan kelompok, yang penting si pemohon itu ada kolam ataupun tambak," ujarnya.
Dia juga mengakui, semua masyarakat Abdya yang mengajukan permohonan bantuan benih ikan ke DKP semua mendapat pelayanan yang sama dan tidak ada perbedaan dalam menyalurkan bantuan benih, terpenting si pemohon memiliki tempat budidaya.
"Semua Proposal yang masuk itu kita tampung. Syaratnya yang itu tadi, punya tempat, tim CPCL turun dulu ke lapangan melihat langsung keberadaan kolam, kalau memang ternyata ada langsung kita salurkan," tuturnya.
Tujuan memberikan benih ikan secara gratis itu, katanya, khusus untuk membantu petani tambak Abdya dalam mendapatkan benih ikan yang baik dan berkwalitas, serta untuk meningkatkan produksi dan produktifitas kolam rakyat.
Selain dari itu juga untuk meningkatkan kosumsi hasil-hasil darat seperti kolam dan tambak.
"Intinya untuk menyejahterakan masyarakat Abdya sesuai visi misi Bupati Jufri Hasanuddin," katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Abdya di Blangpidie, Jumat mengatakan, benih ikan air tawar yang disalurkan rata-rata besarannya 3-4 centi meter dan terdiri tiga jenis species yaitu ikan mas, nila dan bawal.
"Tiga jenis dulu yang kita salurkan, karena jenis ikan lainnya seperti kerling (jurung) dan ikan-ikan lainnya sekarang masih dalam proses pemijahan (pembiakkan)," katanya.
Muslem mengakui, semua jenis ikan yang diberikan kepada masyarakat petani tambak tersebut merupakan benih dari hasil produksi mandiri Balai Benih ikan (BBI) Krueng Batee yang ada di wilayah setempat.
"Ini bukan benih didatangkan dari luar Abdya, tapi ini asli produksi BBI Krueng Batee yang ada di kabupaten kita," tuturnya.
Dijelaskannya, sistem penyaluran benih tergantung dari permohonan masyarakat sendiri, baik secara kelompok maupun secara perorangan, yang terpenting masyarakat tersebut memiliki tambak ataupun kolam tempat budidaya.
"Kita salurkan itu berdasarkan permohonan masyarakat, tidak mesti harus dengan kelompok, yang penting si pemohon itu ada kolam ataupun tambak," ujarnya.
Dia juga mengakui, semua masyarakat Abdya yang mengajukan permohonan bantuan benih ikan ke DKP semua mendapat pelayanan yang sama dan tidak ada perbedaan dalam menyalurkan bantuan benih, terpenting si pemohon memiliki tempat budidaya.
"Semua Proposal yang masuk itu kita tampung. Syaratnya yang itu tadi, punya tempat, tim CPCL turun dulu ke lapangan melihat langsung keberadaan kolam, kalau memang ternyata ada langsung kita salurkan," tuturnya.
Tujuan memberikan benih ikan secara gratis itu, katanya, khusus untuk membantu petani tambak Abdya dalam mendapatkan benih ikan yang baik dan berkwalitas, serta untuk meningkatkan produksi dan produktifitas kolam rakyat.
Selain dari itu juga untuk meningkatkan kosumsi hasil-hasil darat seperti kolam dan tambak.
"Intinya untuk menyejahterakan masyarakat Abdya sesuai visi misi Bupati Jufri Hasanuddin," katanya.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015