Meulaboh (ANTARA Aceh) - Harga jual tepung terigu di pusat pasar bina usaha Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, mulai mengalami kenaikan 10 persen, yakni dari Rp9.000 menjadi Rp10.000 per kilogram karena pasokan menipis sementara permintaan tinggi.

Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Aceh Barat Adami Umar di Meulaboh, Rabu mengatakan, kenaikan harga tepung itu akibat kebutuhan usaha industri aneka kue menjelang puasa Ramadhan 1436 Hijriah/2015 Masehi bakal meningkat.

"Kebutuhan ini meningkat karena sudah mendekati masuk puasa Ramadhan dimana kebutuhan masyarakat dan pedagang kue musiman sudah mulai tinggi untuk bahan pembuatan aneka kue basah sebagai jajanan berbuka," katanya.

Dalam laporan perkembangan harga bahan pokok penting dan strategis Kabupaten Aceh Barat itu disampaikan, komoditi lain yang juga mengalami kenaikan harga sekitar 10 persen yakni kacang hijau dari harga Rp21.000 menjadi Rp22.000 per kilogram.

Sementara untuk harga sembilan bahan pokok (sembako) dipastikan masih stabil, seperti harga beras I/A (kebanyakan) bertahan Rp10.400 atau bila dalam bentuk borongan masih seharga Rp10.200 per kilogram.

Untuk gula pasir luar dan dalam negeri masih stabil yakni untuk gula pasir luar negeri (impor) seharga Rp13.000 sementara produk dalam negeri Rp12.000 per kilogram, minyak goreng Bimoli botol (2000 ml) Rp32.000 per botol, migor tanpa merk (melinda) Rp10.000 per liter.

"Harga telur juga masih sama seperti sebelumnya Rp1.500 per butir, susu juga masih harga lama Rp9.500 per kaleng. Hanya dua jenis komoditi tadi yang memang sudah permintaan dipasar semakin tinggi," imbuhnya.

Lebih lanjut dikatakan, untuk bahan rempah-rempah dan sayur mayur sebagian juga sudah mengalami kenaikan secara signifikan seperti harga tomat lokal dari Rp8.000 naik  menjadi Rp9.000 per kilogram.

Sama halnya dengan cabe merah besar dari harga sebelumnya Rp30.000 naik menjadi Rp38.000 per kilogram, mengalami kenaikan Rp8.000-Rp10.000 per kilogram terutama di tingkat pedagang enceran seputar pasar bina usaha Meulaboh.

Sementara untuk kebutuhan energi seperti gas elpiji subsidi 3 kilogram masih sesuai harga enceran tertinggi (HET) senilai Rp16.000 per abung dan elpiji 12 kg masih Rp160.000 per tabung, harga tersebut belum dihitung penjualan langsung berupa pemotongan biaya kos antar jemput kepada masyarakat pelangan.

"Pemerintah terus memantau perkembangan harga mata barang, apalagi kita juga sudah membentuk tim melakukan operasi pasar dan kita juga memeriksa barang dagangan agar tetap stabil dan ketersediaan stok mencukupi," katanya menambahkan.

Pewarta: Pewarta : Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015