Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Irpannusir meminta Pemerintah Aceh (Pemprov) dalam hal ini Dinas ESDM Aceh untuk menindak tegas perusahaan yang tidak peduli terhadap lingkungan.
"Kita minta Dinas ESDM Aceh untuk menindak tegas perusahaan yang abai terhadap lingkungan," kata Irpannusir, di Banda Aceh, Sabtu.
Hal ini disampaikan Irpannusir perihal adanya tumpahan batubara di kawasan Pantai Ulee Lheue Banda Aceh diketahui sejak beberapa hari lalu.
Irpannusir mengatakan, perusahaan yang beroperasi di Aceh harus menjaga keselamatan lingkungan sekitar, manusia hingga biota laut, jangan sampai ada hal yang berdampak negatif seperti terjadinya tumpahan batubara.
"Terjadi tumpahan batubara ini pasti akibat kelalaian perusahaan yang lepas kontrol terhadap transportasi lautnya. Kalau dikontrol maksimal pasti ini tidak akan terjadi," ujarnya.
Dalam kasus ini, kata Irpannusir, tidak perlu lagi dilakukan investigasi karena memang secara kasat mata terlihat adanya kesalahan dalam pengangkutan batubara tersebut, dan ini harus ditindaklanjuti.
"Jadi tindak tegas saja perusahaan yang bertanggung jawab terhadap kesalahan tersebut," kata politikus PAN itu.
Terkait hal ini, lanjut Irpan, pihaknya dari Komisi II DPRA akan segera memanggil Dinas ESDM Aceh guna meminta penjelasan kenapa persoalan ini terus berulang.
Untuk diketahui, berdasarkan temuan Gampong Development Institute (GIA) Aceh, pantai Ulee Lheue Banda Aceh mulai tercemar batubara yang diduga berasal dari tumpahan kapal tongkang, yang kemudian terbawa arus hingga ke pinggir pantai.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
"Kita minta Dinas ESDM Aceh untuk menindak tegas perusahaan yang abai terhadap lingkungan," kata Irpannusir, di Banda Aceh, Sabtu.
Hal ini disampaikan Irpannusir perihal adanya tumpahan batubara di kawasan Pantai Ulee Lheue Banda Aceh diketahui sejak beberapa hari lalu.
Irpannusir mengatakan, perusahaan yang beroperasi di Aceh harus menjaga keselamatan lingkungan sekitar, manusia hingga biota laut, jangan sampai ada hal yang berdampak negatif seperti terjadinya tumpahan batubara.
"Terjadi tumpahan batubara ini pasti akibat kelalaian perusahaan yang lepas kontrol terhadap transportasi lautnya. Kalau dikontrol maksimal pasti ini tidak akan terjadi," ujarnya.
Dalam kasus ini, kata Irpannusir, tidak perlu lagi dilakukan investigasi karena memang secara kasat mata terlihat adanya kesalahan dalam pengangkutan batubara tersebut, dan ini harus ditindaklanjuti.
"Jadi tindak tegas saja perusahaan yang bertanggung jawab terhadap kesalahan tersebut," kata politikus PAN itu.
Terkait hal ini, lanjut Irpan, pihaknya dari Komisi II DPRA akan segera memanggil Dinas ESDM Aceh guna meminta penjelasan kenapa persoalan ini terus berulang.
Untuk diketahui, berdasarkan temuan Gampong Development Institute (GIA) Aceh, pantai Ulee Lheue Banda Aceh mulai tercemar batubara yang diduga berasal dari tumpahan kapal tongkang, yang kemudian terbawa arus hingga ke pinggir pantai.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021