Bupati Aceh Barat Daya,  Akmal Ibrahim menyatakan penutupan badan jalan dengan timbunan tanah uruk di depan kantor cabang dinas (Cabdin) Aceh wilayah Abdya dilakukan untuk menghindari terjadinya ketegangan antara pegawai Cabdin Provinsi dengan KORPRI daerah setempat. 

"Puncaknya tiga hari lalu saat kegiatan  ULTAH KORPRI Abdya meminjam lapangan voley Cabdin. Di lapangan volly Cabdin inilah, ASN Abdya yang dipimpin oleh Ketua KORPRI, serta sejumlah pejabat utama Pemkab Daerah berkumpul," katanya di Blangpidie,  Rabu

Menurut dia saat acara pembukaan olahraga itu, pegawai Cabdin marah-marah dengan kata-kata  kasar, bahkan memaki-maki para ASN Abdya. 

"Suasana jadi gaduh dan tegang. Apalagi dalam rombongan ASN itu ada orang-orang yang sangat dihormati, seperti Ketua Korpri dan para pejabat utama Pemkab Abdya," kata Akmal

Bahkan lanjut bupati,  Asisten pemerintahan yang ingin buang air kecil di toilet pun diusir oleh pegawai Cabdin dengan kalimat kasar.

Ia mengatakan, situasi tegang ini tentu tidak baik, sebab bisa memicu persoalan lebih lanjut, sehingga dilakukan penutupan untuk menghindari keributan ASN Abdya dengan pegawai Kacabdin Aceh. 

"jadi,  untuk sementara, maka kontak antara ASN Abdya dan Cabdin dikurangi. Saya perintahkan ASN Abdya jangan lagi bikin kegiatan di Cabdin, dan jangan mendatangi kompleks Cabdin," katanya.

Menurut bupati,  agar perintah ini efektif, maka akses masuk saya perintahkan ditimbun saja dan Satpol PP menjaga agar anggota KORPRI Abdya jangan mendatangi halaman Cabdin tersebut. 

"Saya minta juga pegawai Cabdin tidak melewati halaman perkantoran Korpri Abdya dengan berkendaraan. Mereka harus memarkir kenderaan di luar, dan berjalan kaki ke kantornya lewat halaman BKPSDM. Ini untuk menjaga kenyamanan kedua  pihak," katanya menambahkan

Dirinya memberi waktu satu Minggu, Cabdin dan Kadisdik Propinsi untuk membuat jalan akses sendiri ke kantornya. 

“Ini semata-mata untuk memberi kenyamanan kedua belah pihak, dan menjaga etika sesama pegawai, termasuk adab bertetangga," katanya.

Bupati berharap dengan adanya penutupan dan penimbunan jalan menuju kantor kacabdin itu bisa menjadi pembelajaran yang baik untuk kita semua,  sehingga ke depan seluruh ASN jauh dari bergaya preman. 

" Disdik Aceh seharusnya tidak menugaskan pegawai bergaya preman di Abdya karena dapat merusak hubungan harmonis antara Disdik Aceh dengan pemerintah Kabupaten, " katanya

Pewarta: Suprian

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021