Gerakan Relawan Rumah Dhuafa (Garda) Indonesia menyatakan telah membangun rumah milik masyarakat miskin yang tidak layak huni menjadi layak huni dari  sumber dana donasi Rp10 ribu per bulan

“Alhamdulillah, tahun 2021 ini kita sudah membangun dua unit rumah dhuafa di dua kabupaten,” kata Inisiator Garda Indonesia, Aduwina Pakeh di Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Ahad.  

Ia menjelaskan dua unit rumah kaum dhuafa yang telah dibangun Garda Indonesia  itu satu unit diantaranya berada di Kabupaten Abdya dan satu unit di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.

“Mudah-mudahan tahun depan jumlah rumah dhuafa yang kita bangun akan bertambah seiring bertambah banyaknya para donatur yang bergabung dengan gerakan Rp10 ribu per bulan ini,” katanya.

Menurut Aduwina, saat ini jumlah donatur yang bergabung dengan Garda Indonesia sebanyak 3.835 orang tersebar di seluruh Indonesia, dan yang paling banyak dari Kabupaten Aceh Barat dan Kabupaten Abdya.

“Donatur yang paling banyak dari Abdya dan Aceh Barat, makanya untuk tahap pertama ini rumah dhuafa yang kami bangun dengan tipe 45 satu unit di Kabupaten Abdya dan satu unit lagi di Aceh Barat,” katanya.

Ia meyakini jumlah para donatur yang ingin menyumbangkan dana Rp10 ribu per bulan untuk bangun rumah dhuafa akan terus bertambah seiring banyaknya para dermawan bersedekah.

“Target kami tahun depan ada 10 ribu orang yang bergabung dengan Garda Indonesia untuk berdonasi Rp10 ribu per bulan. Jika ini tercapai maka setiap bulan satu unit rumah bisa kita bangun untuk dhuafa,” katanya.

Ia juga menambahkan kriteria rumah dhuafa yang di bangun Garda Indonesia, yaitu rumah tidak layak huni, beratap rumbia, berlantai tanah, tidak ada penerangan listrik dan berdinding papan atau pun kayu.

Pewarta: Suprian

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021