Meulaboh (ANTARA Aceh) - Produksi minyak kelapa sawit mentah (CPO) PT Karya Tanah Subur (KTS) Kabupaten Aceh Barat mengalami pemerosotan dari rata-rata 300 kilogram turun menjadi 150-200 kilogram per hari, karena semakin rendahnya harga komoditas tersebut.

"Selain karena faktor kebun sawit kita di Aceh Barat ini sebagian tanaman masih berusia muda belum menghasilkan juga produktivitas tanaman sawit masyarakat sudah sangat rendah karena pemerosotan harga CPO tadi," kata Humas PT KTS Prihadi di Meulaboh, Minggu.

Dia mengatakan harga minyak kelapa sawit mentah perusahaan tersebut sebelumnya ditampung dipasar luar Aceh seharga Rp900-Rp10.000/kg, akan tetapi dalam beberapa pekan ini harganya sudah turun menjadi Rp7.500/kg karena rendahnya kebutuhan pasar.

Prihadi mengatakan untuk kapasitas pengolahan  sawit perusahaan mereka biasanya mencapai 800 ton sampai 1.000 ton per harinya dengan produksi CPO berkisar 300 ton atau setara 23 persen dari olahan TBS.

Sejak turunya harga CPO tersebut, menyebabkan rendahnya minat masyarakat petani kawasan itu dalam berproduksi lebih tinggi dibandingkan hari biasa sehingga di perusahaan itu hanya mampu mengolah tandan buah segar (TBS) kelapa sawit 500-600 ton per harinya dari luas area perkebunan sekitar 5.000 hektare.

"Kalau sebelum-sebelumnya kami berproduksi itu bisa mencapai 800 sampai 1.000 ton per hari. Kebijakan dimanagemen adalah peningkatan produktivitas dan mengurangi pos yang mungkin dirasa tidak penting," imbuhnya.

Lebih lanjut dikatakan, kondisi managemen perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut sampai saat ini masih dinyatakan sehat akan tetapi penghasilan mereka berkurang, apalagi setiap bulannya harus mengeluarkan biaya operasional dan gaji karyawan mencapai Rp40 miliar/bulan.

Selain itu untuk rencana jangka panjang perusahaan tersebut juga akan menghentikan ekpor CPO melalui Pelabuhan Belawan, Medan Sumut karena kos yang begitu tinggi mengunakan jalur darat dari Kabupaten Aceh Barat-Medan.

Sudah ada dua lokasi yang disurvey rencananya akan dibangun pelabuhan ekpor CPU untuk memangkas tingginya kos dan resiko jalur darat yakni di Kabupaten Aceh Jaya dan Kabupaten Aceh Singkil.

"Melalui pelabuhan manapun yang dimanfaatkan itu tetap akan diperhitungkan tinggi rendahnya biaya pengiriman. Jadi kalau nanti sudah ada di daerah Aceh sini terbangun pelabuhan ekspor CPO mungkin semakin mempermudah akses transportasi," katanya.

Menjelang lebaran Idul Fitri 1436 Hijriah/2015 Masehi, managemen perusahaan tersebut juga berkomitmen menyalurkan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada 1.004 orang pekerja pada Minggu (5/7) sesuai edaran Menteri Tenaga Kerja paling telat H-7 lebaran.

Pewarta: Pewarta : Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015