Washington (ANTARA Aceh) - Terduga pemimpin Al Qaeda dari Kelompok Khorasan telah tewas dalam serangan udara oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) di Suriah utara, kata Pentagon, Selasa (21/7).
"Serangan kinetik" tersebut membunuh Muhsin al-Fadhli pada 8 Juli lalu saat ia sedang melakukan perjalanan dengan kendaraannya di dekat Sarmada, Suriah, kata juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis.
Namun, ia tidak mengkonfirmasi apakah pesawat tak berawak (drone) atau pesawat berawak yang telah membunuh Fadhli.
Fadhli disinyalir merupakan pemimpin Kelompok Khorasan, sebuah kelompok senior Al Qaeda yang telah melakukan perjalanan dari Asia Tengah dan tempat lainnya di Timur Tengah untuk merencanakan serangan terhadap Barat di Suriah.
Para pejabat mengatakan Khorasan adalah bagian dari kelompok Al Nusra yang merupakan bagian dari Al Qaeda cabang Suriah, meskipun para ahli dan aktivis meragukan perbedaan antara kedua kelompok tersebut.
Fadhli adalah fasilitator senior Al Qaeda yang termasuk di antara beberapa pemimpin terpercaya Al-Qaeda yang menerima pemberitahuan serangan teroris di Amerika Serikat sebelum 11 September 2001," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Kapten Jeff Davis.
"Kematiannya akan menurunkan dan mengganggu operasi eksternal yang sedang berlangsung dari Al Qaeda terhadap Amerika Serikat serta mitra dan sekutu-sekutunya," kata Davis.
Davis juga mengatakan bahwa Fadhli juga terlibat serangan terhadap Marinir AS di Pulau Faylaka Kuwait dan sebuah kapal tanker minyak milik Prancis, yaitu MV Limburg pada Oktober 2002.
Ia juga dilaporkan sebelumnya telah menjadi target dalam serangan udara AS pada September tahun lalu tetapi kematiannya tidak dikonfirmasi oleh pejabat AS pada saat itu.
Kementerian Luar Negeri AS telah memberikan penawaran hadiah sebesar 7 juta dolar AS untuk informasi yang mengarah pada kematian Fadhli atau penahanannya.
Ia dicari oleh pihak penegak hukum di Kuwait, Arab Saudi, dan Amerika Serikat terkait kegiatan terorisnya.
Berdasarkan keterangan Kementerian Luar Negeri, intelijen AS mengatakan bahwa milisi kelahiran Kuwait yang hanya mempunyai tinggi lima kaki (165 cm) telah berjuang bersama Taliban dan Al Qaeda di Pakistan.
Ia juga telah menjadi pemimpin senior Al Qaeda di Iran, kata Pusat Kontraterorisme Nasional AS.
Fadhli adalah fasilitator utama mendiang Abu Musab al-Zarqawi yang pernah memimpin Al Qaeda di Irak dan pejuang lainnya terhadap pasukan AS dan multinasional.
Ia disebut Kementerian Keuangan AS menyediakan dukungan finansial dan material untuk jaringan Zarqawi dan Al-Qaeda.
Komite Sanksi Dewan Keamanan PBB untuk Al Qaeda telah melakukan pembekuan aset dan larangan perjalanan untuk Fadhli pada 2005 terkait perannya dalam merencanakan, memfasilitasi, dan membiayai serangan Al-Qaeda.
"Serangan kinetik" tersebut membunuh Muhsin al-Fadhli pada 8 Juli lalu saat ia sedang melakukan perjalanan dengan kendaraannya di dekat Sarmada, Suriah, kata juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis.
Namun, ia tidak mengkonfirmasi apakah pesawat tak berawak (drone) atau pesawat berawak yang telah membunuh Fadhli.
Fadhli disinyalir merupakan pemimpin Kelompok Khorasan, sebuah kelompok senior Al Qaeda yang telah melakukan perjalanan dari Asia Tengah dan tempat lainnya di Timur Tengah untuk merencanakan serangan terhadap Barat di Suriah.
Para pejabat mengatakan Khorasan adalah bagian dari kelompok Al Nusra yang merupakan bagian dari Al Qaeda cabang Suriah, meskipun para ahli dan aktivis meragukan perbedaan antara kedua kelompok tersebut.
Fadhli adalah fasilitator senior Al Qaeda yang termasuk di antara beberapa pemimpin terpercaya Al-Qaeda yang menerima pemberitahuan serangan teroris di Amerika Serikat sebelum 11 September 2001," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Kapten Jeff Davis.
"Kematiannya akan menurunkan dan mengganggu operasi eksternal yang sedang berlangsung dari Al Qaeda terhadap Amerika Serikat serta mitra dan sekutu-sekutunya," kata Davis.
Davis juga mengatakan bahwa Fadhli juga terlibat serangan terhadap Marinir AS di Pulau Faylaka Kuwait dan sebuah kapal tanker minyak milik Prancis, yaitu MV Limburg pada Oktober 2002.
Ia juga dilaporkan sebelumnya telah menjadi target dalam serangan udara AS pada September tahun lalu tetapi kematiannya tidak dikonfirmasi oleh pejabat AS pada saat itu.
Kementerian Luar Negeri AS telah memberikan penawaran hadiah sebesar 7 juta dolar AS untuk informasi yang mengarah pada kematian Fadhli atau penahanannya.
Ia dicari oleh pihak penegak hukum di Kuwait, Arab Saudi, dan Amerika Serikat terkait kegiatan terorisnya.
Berdasarkan keterangan Kementerian Luar Negeri, intelijen AS mengatakan bahwa milisi kelahiran Kuwait yang hanya mempunyai tinggi lima kaki (165 cm) telah berjuang bersama Taliban dan Al Qaeda di Pakistan.
Ia juga telah menjadi pemimpin senior Al Qaeda di Iran, kata Pusat Kontraterorisme Nasional AS.
Fadhli adalah fasilitator utama mendiang Abu Musab al-Zarqawi yang pernah memimpin Al Qaeda di Irak dan pejuang lainnya terhadap pasukan AS dan multinasional.
Ia disebut Kementerian Keuangan AS menyediakan dukungan finansial dan material untuk jaringan Zarqawi dan Al-Qaeda.
Komite Sanksi Dewan Keamanan PBB untuk Al Qaeda telah melakukan pembekuan aset dan larangan perjalanan untuk Fadhli pada 2005 terkait perannya dalam merencanakan, memfasilitasi, dan membiayai serangan Al-Qaeda.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015