Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Pacuan kuda tradisional Gayo meriahkan Hut ke 70 Kemerdekaan Republik Indonesia yang berlangsung di Kabupaten Aceh Tengah.
"Pacuan kuda tradisional merupakan pesta rakyat Gayo yang kini mulai dikenal, tidak saja oleh masyarakat Aceh Tengah, tetapi juga luar daerah," katanya di Aceh Tengah, Selasa.
Menurut dia, banyak masyarakat dari luar daerah datang untuk menonton pacuan kuda yang berlangsung di lapangan HM Hasan Gayo Belang Bebangka Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah.
Nasaruddin meminta agar semua pihak, terutama panitia penyelenggara dapat berbuat banyak agar pesta rakyat tahunan tersebut dapat berlangsung dengan tertib, aman dan nyaman.
"Kami minta tim medis selalu siaga dan keselamatan joki yang rata-rata masih berusia muda juga harus diperhatikan," katanya.
Ia mengatakan pacuan kuda tradisonal Gayo dalam rangka memeriahkan HUT ke 70 RI itu diikuti oleh tiga kabupaten yakni Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues.
Pacuan kuda yang dibuka langsung oleh Bupati Aceh Tengah itu Nasaruddin direncanakan akan berakhir pada 23 Agustus 2015, bersamaan dengan berakhirnya Expo Ternak 2015 yang juga berlangsung di tempat yang sama.
Orang nomor satu di Kabupaten Aceh Tengah itu memberi apresiasi terhadap dua lembaga dalam penyelenggaraan pacuan kuda tradisional Gayo 2015 memperingati HUT Ke-70 RI yakniÿ PT Bank Aceh cabang Takengon dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sebagai perpanjangan dari Pemerintah Aceh.
"Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Bank Aceh cabang Takengon dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh atas kontribusinya dalam pelaksanaan pacuan kuda kali ini. Kami percaya sumbangan ini akan memotivasi para pemilik dan joki yang ada di Dataran Tinggi Gayo", katanya.
Sementara Kepala Disbudparpora Aceh Tengah, Amir Hamzah menyebutkan lomba pacuan kuda tradisional tersebut dengan total hadia sebesar Rp252 juta.
Ia menambahkan jumlah kuda yang ikut berpartisipasi dalam perlombaan tersebut sebanyak 330 ekor yang terdiri dari 198 ekor berasal dari Aceh Tengah, 89 ekor dari Bener Meriah danÿ 43 ekor dari Gayo Lues.
"Pacuan kuda tradisional merupakan pesta rakyat Gayo yang kini mulai dikenal, tidak saja oleh masyarakat Aceh Tengah, tetapi juga luar daerah," katanya di Aceh Tengah, Selasa.
Menurut dia, banyak masyarakat dari luar daerah datang untuk menonton pacuan kuda yang berlangsung di lapangan HM Hasan Gayo Belang Bebangka Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah.
Nasaruddin meminta agar semua pihak, terutama panitia penyelenggara dapat berbuat banyak agar pesta rakyat tahunan tersebut dapat berlangsung dengan tertib, aman dan nyaman.
"Kami minta tim medis selalu siaga dan keselamatan joki yang rata-rata masih berusia muda juga harus diperhatikan," katanya.
Ia mengatakan pacuan kuda tradisonal Gayo dalam rangka memeriahkan HUT ke 70 RI itu diikuti oleh tiga kabupaten yakni Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues.
Pacuan kuda yang dibuka langsung oleh Bupati Aceh Tengah itu Nasaruddin direncanakan akan berakhir pada 23 Agustus 2015, bersamaan dengan berakhirnya Expo Ternak 2015 yang juga berlangsung di tempat yang sama.
Orang nomor satu di Kabupaten Aceh Tengah itu memberi apresiasi terhadap dua lembaga dalam penyelenggaraan pacuan kuda tradisional Gayo 2015 memperingati HUT Ke-70 RI yakniÿ PT Bank Aceh cabang Takengon dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sebagai perpanjangan dari Pemerintah Aceh.
"Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Bank Aceh cabang Takengon dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh atas kontribusinya dalam pelaksanaan pacuan kuda kali ini. Kami percaya sumbangan ini akan memotivasi para pemilik dan joki yang ada di Dataran Tinggi Gayo", katanya.
Sementara Kepala Disbudparpora Aceh Tengah, Amir Hamzah menyebutkan lomba pacuan kuda tradisional tersebut dengan total hadia sebesar Rp252 juta.
Ia menambahkan jumlah kuda yang ikut berpartisipasi dalam perlombaan tersebut sebanyak 330 ekor yang terdiri dari 198 ekor berasal dari Aceh Tengah, 89 ekor dari Bener Meriah danÿ 43 ekor dari Gayo Lues.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015