Aceh Tengah (ANTARA) - Warga terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Aceh Tengah, Fatimah (53), akhirnya menerima bantuan pangan dari relawan kemanusiaan untuk pertama kalinya pascabencana, sebelumnya hanya mengonsumsi labu rebus.
"Gak ada lagi beras. Cuma itu, buah labu dikasih orang kemarin," kata Fatimah, di Aceh Tengah, Rabu.
Saat disambangi di rumahnya, janda satu anak ini sudah tidak lagi memiliki beras. Satu-satunya makanan tersisa hanya buah labu yang kemudian direbus untuk bertahan hidup.
Fatimah bersama anak perempuannya tinggal di sepetak rumah kosan yang disewa di Kampung Simpang Kelaping, Kecamatan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah. Tetapi, di KTP, ibu ini terdaftar sebagai warga Kampung Gelelungi, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah.
Fatimah mengaku selama ini belum tersentuh bantuan, bahkan beras dari pemerintah yang didistribusikan melalui masing-masing desa tak kunjung diterima.
Baca: 15 hari terisolasi, titik longsor di Tapak Moge Aceh Tengah mulai diterobos alat berat
"Belum pernah dapat bantuan," ujarnya.
Fatimah merupakan potret warga kurang mampu di Aceh Tengah yang turut didera kondisi krisis pascabencana banjir dan tanah longsor. Dia memikul dampak dari terhentinya roda ekonomi daerah.
Perempuan paruh baya ini sehari-hari hanya mengandalkan pekerjaan sebagai buruh serabutan. Tetapi, pascabencana banjir dan tanah longsor, tak ada pekerjaan yang bisa dilakukan.
"Gak ada kerja sekarang. Terakhir kerja bantu-bantu di kede orang di sana, sekarang kede nya tutup," kata Fatimah.
Sementara itu, relawan kemanusiaan, Ayu Rz mengatakan, sosok Fatimah merupakan salah satu potret kerentanan sosial ekonomi yang ditemui di tengah kondisi krisis pascabencana saat ini.
