Islamabad (ANTARA Aceh) - Serangan udara telah menewaskan 18 militan di bagian baratlaut Pakistan dekat perbatasan dengan Afghanistan dalam fase terbaru dari operasi besar terhadap Taliban dan gerilyawan lainnya, kata militer.
Serangan pada Selasa (18/8) itu terjadi di daerah Shawal di wilayah tanpa hukum utara Waziristan dan terjadi setelah serangan yang menewaskan 50 militan sehari sebelumnya dan selanjutnya 40 militan pada Minggu (16/8), menurut pejabat Pakistan.
Tentara telah melancarkan serangan terhadap tempat persembunyian gerilyawan di daerah itu sejak Juni tahun lalu.
"18 teroris tewas dan tempat persembunyian mereka hancur dalam serangan udara yang tepat sasaran di Shawal hari ini," kata militer dalam sebuah pernyataan.
Zona konflik yang terpencil dan terbatas untuk wartawan sehingga sulit memverifikasi klaim dari tentara, termasuk jumlah dan identitas mereka yang tewas.
Pakistan telah memerangi pemberontakan militan Islam dalam negeri tersebut selama lebih dari satu dekade.
Militer mengatakan lebih dari 2.800 orang militan telah tewas sejak meluncurkan serangan ofensif terbaru mereka.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015
Serangan pada Selasa (18/8) itu terjadi di daerah Shawal di wilayah tanpa hukum utara Waziristan dan terjadi setelah serangan yang menewaskan 50 militan sehari sebelumnya dan selanjutnya 40 militan pada Minggu (16/8), menurut pejabat Pakistan.
Tentara telah melancarkan serangan terhadap tempat persembunyian gerilyawan di daerah itu sejak Juni tahun lalu.
"18 teroris tewas dan tempat persembunyian mereka hancur dalam serangan udara yang tepat sasaran di Shawal hari ini," kata militer dalam sebuah pernyataan.
Zona konflik yang terpencil dan terbatas untuk wartawan sehingga sulit memverifikasi klaim dari tentara, termasuk jumlah dan identitas mereka yang tewas.
Pakistan telah memerangi pemberontakan militan Islam dalam negeri tersebut selama lebih dari satu dekade.
Militer mengatakan lebih dari 2.800 orang militan telah tewas sejak meluncurkan serangan ofensif terbaru mereka.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015