Kalangan petani di Kabupaten Simeulue, Aceh, mulai membudidayakan tanaman jernang menyusul harga buahnya semakin meningkat.

Subro (45), petani jernang asal Desa Lataling, Kecamatan Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue, di Simeulue, Kamis, mengatakan saat ini harga buah jernang mentah mencapai Rp 350 ribu per kilogram.

"Kalau harga jernang yang telah diolah menjadi tepung saat ini mencapai Rp1 juta per kilogram. Kini, kami mulai membudidayakan tanaman seperti rotan tersebut," kata Subro.

Subro mengatakan dirinya saat ini mulai beralih menanam jernang. Sebelumnya, dirinya bercocok tanam ubi. Jernang yang dibudidayakannya mencapai dua hektare.

"Lahan yang sudah saya tanami jernang mencapai dua hektare. Beberapa tanaman jernang di antaranya sudah berbuah," kata Subro menyebutkan.

Subro mengatakan dirinya mendapatkan bibit jernang dengan memberli dari luar Pulau Simeulue. Selain itu, ada juga bantuan dari Pemerintah Kabupaten Simeulue.

Erwin, petani di Simeulue lainnya, mengatakan penanaman jernang tidaklah sulit. Selain perawatannya mudah, tanaman berduri ini tidak diganggu hama seperti babi dan juga monyet.

"Menanam jernang ini sangat mudah, tidak perlu pagar untuk menjaganya. Hama seperti babi maupun monyet juga tidak mau memakan bibit jernang," kata Erwin.

Kepala Desa Lataling Agusman mengatakan dirinya mendukung masyarakat membudidayakan tanaman jernang. Apalagi budi daya jernang merupakan upaya meningkat perekonomian masyarakat.

"Apa pun bentuk usaha masyarakat yang bertujuan baik, selalu kami dukung. Masyarakat kami mengembangkan tanaman jernang ini guna menambah pendapatan," kata Agusman.

Kabupaten Simeulue merupakan wilayah kepulauan terluar di Provinsi Aceh. Pulau Simeulue berada di Samudra Hindia yang jaraknya sekitar 180 mil laut dari pesisir barat Pulau Sumatra.

Kabupaten Simeulue merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat sejak tahun 1999. Kabupaten Simeulue memiliki 10 kecamatan dengan 138 gampong atau desa yang dihuni sekitar 80 ribuan jiwa.
 

Pewarta: Ade Irwansah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022