Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh mencatat sebanyak 38 masyarakat telah terkonfirmasi positif probable (mendekati) COVID-19 varian omicron, untuk memastikan maka sampelnya harus dikirimkan ke Jakarta.
"Warga Banda Aceh itu yang sudah probable omicron sebanyak 38 orang, itu dari 50 sampel positif yang diambil untuk diuji," kata Kepala Dinas Kesehatan Banda Aceh Lukman, di Banda Aceh, Kamis.
Lukman menyampaikan, 50 sampel positif untuk pengujian probable omicron tersebut diambil dari kasus COVID-19 di lingkungan Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh secara acak, baik mahasiswa atau unsur lainnya, dan hasilnya 38 orang terdeteksi probable.
Baca juga: Balitbangkes deteksi 60 warga Aceh probable omicron
"Di Banda Aceh tidak ada pengujian Whole Genome Sequencing (WGS) untuk memastikan varian omicron, itu harus dikirimkan ke Jakarta," ujarnya.
Sebelumnya, Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Aceh juga mendeteksi sebanyak 60 warga Aceh terkonfirmasi positif probable COVID-19 varian omicron.
Untuk mengetahui probable omicron tersebut, Balai Litbangkes Aceh sendiri menggunakan S-Gene Target Failure (SGTF), selanjutnya baru dikirimkan ke laboratorium rujukan nasional di Jakarta.
Baca juga: Polda Aceh ingatkan masyarakat waspadai penularan Omicron
Dalam kesempatan ini, Lukman juga menyampaikan bahwa kasus COVID-19 di ibu kota provinsi Aceh itu terjadi peningkatan dalam beberapa waktu terakhir.
Di mana, berdasarkan laporan terakhir yang diterima pada Rabu (23/2), terjadi penambahan sebanyak 38 kasus positif COVID-19, kemudian 39 orang dinyatakan sembuh.
Baca juga: Epidemiolog samp[aikan vaksinasi dan disiplin prokes masih efektif cegah omicron
Kemudian, saat ini juga masih terdapat 230 warga Banda Aceh yang menjalani isolasi mandiri, dan tiga masyarakat lanjut usia (lansia) dengan komorbid dirawat secara intensif di rumah sakit.
"Memang terjadi peningkatan kasus COVID-19 di Banda Aceh dalam beberapa waktu ini, karena itu kita berharap masyarakat untuk selalu disiplin protokol kesehatan, sehingga penyebaran virus ini dapat kita cegah bersama," demikian Lukman.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Warga Banda Aceh itu yang sudah probable omicron sebanyak 38 orang, itu dari 50 sampel positif yang diambil untuk diuji," kata Kepala Dinas Kesehatan Banda Aceh Lukman, di Banda Aceh, Kamis.
Lukman menyampaikan, 50 sampel positif untuk pengujian probable omicron tersebut diambil dari kasus COVID-19 di lingkungan Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh secara acak, baik mahasiswa atau unsur lainnya, dan hasilnya 38 orang terdeteksi probable.
Baca juga: Balitbangkes deteksi 60 warga Aceh probable omicron
"Di Banda Aceh tidak ada pengujian Whole Genome Sequencing (WGS) untuk memastikan varian omicron, itu harus dikirimkan ke Jakarta," ujarnya.
Sebelumnya, Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Aceh juga mendeteksi sebanyak 60 warga Aceh terkonfirmasi positif probable COVID-19 varian omicron.
Untuk mengetahui probable omicron tersebut, Balai Litbangkes Aceh sendiri menggunakan S-Gene Target Failure (SGTF), selanjutnya baru dikirimkan ke laboratorium rujukan nasional di Jakarta.
Baca juga: Polda Aceh ingatkan masyarakat waspadai penularan Omicron
Dalam kesempatan ini, Lukman juga menyampaikan bahwa kasus COVID-19 di ibu kota provinsi Aceh itu terjadi peningkatan dalam beberapa waktu terakhir.
Di mana, berdasarkan laporan terakhir yang diterima pada Rabu (23/2), terjadi penambahan sebanyak 38 kasus positif COVID-19, kemudian 39 orang dinyatakan sembuh.
Baca juga: Epidemiolog samp[aikan vaksinasi dan disiplin prokes masih efektif cegah omicron
Kemudian, saat ini juga masih terdapat 230 warga Banda Aceh yang menjalani isolasi mandiri, dan tiga masyarakat lanjut usia (lansia) dengan komorbid dirawat secara intensif di rumah sakit.
"Memang terjadi peningkatan kasus COVID-19 di Banda Aceh dalam beberapa waktu ini, karena itu kita berharap masyarakat untuk selalu disiplin protokol kesehatan, sehingga penyebaran virus ini dapat kita cegah bersama," demikian Lukman.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022