Usaha angkutan umum di Kabupaten Simeulue terancam gulung tikar menyusul banyaknya kendaraan pribadi yang telah dimiliki masyarakat di kabupaten kepulauan tersebut.

Hendra (40), sopir angkutan umum di Simeulue Rabu, mengatakan saat ini jumlah angkutan umum di Kabupaten Simeulue tinggal hitung jari dari sebelumnya ada puluhan unit yang beroperasi.

"Saat ini di Simeulue angkutan umum yang tersisa hanya untuk rute jauh, seperti Sinabang Kecamatan Simeulue Barat pulang pergi dan Sinabang Kecamatan Alafan pulang pergi," kata Hendra.

Hendra mengatakan banyak pemilik angkutan umum menutup usahanya karena kurangnya penumpang, sehingga berakibat kepada kurangnya biaya operasional angkutan. 

"Untuk rute Sinabang-Alafan hanya ada tiga angkutan umum lagi yang beroperasi saat ini," kata Hendra.

Penyebab berkurangnya penumpang, kata Hendra, karena saat ini banyak masyarakat Simeulue memiliki kendaraan pribadi, sehingga tidak lagi menggunakan angkutan umum untuk bepergian.

Hendra mengatakan untuk menutupi biaya operasional, selain mengangkut penumpang juga memuat barang kiriman masyarakat. Sebab, jika mengandalkan penumpang, biaya operasional tidak mencukupi.

"Kalau berharap dari penumpang tidak cukup menutupi biaya operasi angkutan, jadi kita ambil inisiatif mencari tambahan dengan memuat barang kiriman warga," kata Hendra.
 

Pewarta: Ade Irwansah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022