Kementerian ESDM akan menyelenggarakan pelatihan teknisi, sertifikasi pengoperasian, dan pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terpusat bagi para operator untuk menjamin keandalan operasional listrik bersih di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Program pelatihan itu bekerja sama dengan Badan Program Pembangunan PBB (UNDP Acces) yang akan berlangsung selama tiga hari di Kampus PPSDM KEBTKE, Ciracas, Jakarta Timur, pada 17-19 Maret 2022.
"Pelatihan itu merupakan hal yang penting demi menghasilkan operator PLTS terpusat yang kompeten dan handal," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian ESDM Prahoro Yulijanto Nurtjahyo dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Kamis.
Baca juga: 1.000 SPBU Pertamina akan pakai listrik energi surya
Tujuan pelatihan adalah untuk menghasilkan operator PLTS terpusat yang mampu melakukan pengoperasian, pemeliharaan, dan penanganan gangguan pada pembangkit sesuai dengan prosedur dan standar yang berlaku.
Proyek UNDP Access itu dikembangkan untuk mendukung pemenuhan listrik melalui PLTS sebagaimana kebutuhan dasar di daerah-daerah 3T yang belum mendapatkan akses jaringan listrik PLN.
Baca juga: PLTS akan jadi tulang punggung energi bersih di Indonesia
Prahoro mengatakan pemanfaatan PLTS harus direncanakan secara baik dengan menyusupkan potensi yang tersedia.
"Melihat pelatihan ini jauh ke depan menjadi lebih penting bagi kita semua, agar kita dapat memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada dan yang akan kita bangun. Jangan sampai kita hanya pintar membangun tetapi tidak bisa merawat," ujarnya.
Sejak 2011 pemerintah telah membangun 319 unit PLTS dan PLTMH dengan sistem orbit. Pemerintah melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) juga menyiapkan dana untuk bisa membangun pembangkit energi baru terbarukan di daerah yang belum ada koneksi terhadap jaringan PLN.
Baca juga: Pembangkit listrik atap tren atau kebutuhan saat ini?
Namun tidak semua daerah mendapat dana alokasi khusus ini mengingat keberadaan dana pemerintah sangat terbatas.
"Untuk itu pemerintah bekerja sama dan memanfaatkan dana dari mitra donor untuk meningkatkan akses energi didaerah yang belum terjangkau PLN. Salah satunya program UNDP Access yang juga bekerja sama dengan KOICA yang sudah dimulai sejak tahun 2020 di empat provinsi, yaitu Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara dan Kalimantan Tengah," kata Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Baru Terbarukan Kementerian ESDM Andriah Feby Misna.
Sementara itu Penasihat Manajemen Senior untuk Unit Lingkungan dan Energi Berkelanjutan UNDP Indonesia Agus Prabowo menyampaikan sebanyak 19 orang calon operator lokal yang mengikuti pelatihan adalah garda terdepan kunci suksesnya keberlanjutan proyek tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Program pelatihan itu bekerja sama dengan Badan Program Pembangunan PBB (UNDP Acces) yang akan berlangsung selama tiga hari di Kampus PPSDM KEBTKE, Ciracas, Jakarta Timur, pada 17-19 Maret 2022.
"Pelatihan itu merupakan hal yang penting demi menghasilkan operator PLTS terpusat yang kompeten dan handal," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian ESDM Prahoro Yulijanto Nurtjahyo dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Kamis.
Baca juga: 1.000 SPBU Pertamina akan pakai listrik energi surya
Tujuan pelatihan adalah untuk menghasilkan operator PLTS terpusat yang mampu melakukan pengoperasian, pemeliharaan, dan penanganan gangguan pada pembangkit sesuai dengan prosedur dan standar yang berlaku.
Proyek UNDP Access itu dikembangkan untuk mendukung pemenuhan listrik melalui PLTS sebagaimana kebutuhan dasar di daerah-daerah 3T yang belum mendapatkan akses jaringan listrik PLN.
Baca juga: PLTS akan jadi tulang punggung energi bersih di Indonesia
Prahoro mengatakan pemanfaatan PLTS harus direncanakan secara baik dengan menyusupkan potensi yang tersedia.
"Melihat pelatihan ini jauh ke depan menjadi lebih penting bagi kita semua, agar kita dapat memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada dan yang akan kita bangun. Jangan sampai kita hanya pintar membangun tetapi tidak bisa merawat," ujarnya.
Sejak 2011 pemerintah telah membangun 319 unit PLTS dan PLTMH dengan sistem orbit. Pemerintah melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) juga menyiapkan dana untuk bisa membangun pembangkit energi baru terbarukan di daerah yang belum ada koneksi terhadap jaringan PLN.
Baca juga: Pembangkit listrik atap tren atau kebutuhan saat ini?
Namun tidak semua daerah mendapat dana alokasi khusus ini mengingat keberadaan dana pemerintah sangat terbatas.
"Untuk itu pemerintah bekerja sama dan memanfaatkan dana dari mitra donor untuk meningkatkan akses energi didaerah yang belum terjangkau PLN. Salah satunya program UNDP Access yang juga bekerja sama dengan KOICA yang sudah dimulai sejak tahun 2020 di empat provinsi, yaitu Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara dan Kalimantan Tengah," kata Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Baru Terbarukan Kementerian ESDM Andriah Feby Misna.
Sementara itu Penasihat Manajemen Senior untuk Unit Lingkungan dan Energi Berkelanjutan UNDP Indonesia Agus Prabowo menyampaikan sebanyak 19 orang calon operator lokal yang mengikuti pelatihan adalah garda terdepan kunci suksesnya keberlanjutan proyek tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022