Ernawati Trenggono, istri Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono menghadiri acara panen udang vaname di pesisir Kampung Dagang Setia, Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang.

Dengan mengenakan seragam batik merah dan hijab coklat muda langsung masuk ke tambak beserta rombongan, Selasa.

Kehadiran Ernawati Trenggono menjadi spirit bagi jajaran BBAP Ujung Bate Provinsi Aceh dan Dinas Pangan, Kelautan dan Perikanan Aceh Tamiang.

Disebut-sebut Ernawati baru pertama kali melakukan kunjungan lapangan yaitu ke areal tambak.

Ini merupakan dukungan kerja dari atas ke jajaran bawah untuk berkarya terus membangun budidaya perikanan di Aceh. Istri orang nomor satu di KKP RI ini tampak antusias ikut menjala udang dan berswafoto di kolam udang.

“Tolong budidaya udang ini dikawal terus sampai sukses,” pesan Ernawati Trenggono kepada Bupati Mursil dan perpanjangan tangan KKP RI yaitu BBAP Provinsi Aceh dan DPKP Aceh Tamiang.

Bupati Aceh Tamiang Mursil menyambut baik kedatangan istri-istri pejabat KKP RI dari tingkat Menteri, Dirjen, Setjen dan pejabat eselon I di kementerian tersebut.

Dijelaskannya kegiatan budidaya udang vaname berbasis kawasan ini berjalan dengan baik dan sudah memasuki usia 86 hari dengan ukuran rata-rata 40-50 ekor/kg.

“Ini hari kita merupakan panen parsial kedua dengan target kita 5 ton untuk udang size 50 ekor per kilogram. Sedangkan pada panen parsial pertama juga memenuhi target 4 ton dengan size 90-100 ekor per kilogram,” kata Mursil.

Mursil menjelaskan berdasarkan hasil analisa usaha budidaya tim Ujung Bate target produksi awal sekitar 27,5 ton. Namun dari laporan tim teknis DPKP Aceh Tamiang target produksi bisa melampaui analisa awal dengan asumsi panen 40 ton.

“Pertumbuhan udang sangat bagus. Panen parsial kedua ini cara kita untuk mengurangi populasi udang di kolam. Karena sudah terlalu padat udang di dalam, kemungkinan bisa panen sampai empat kali kita itu puncaknya,” sebutnya.

Mursil optimis pada panen puncak nanti bisa mendapatkan udang vaname size 35 ekor/kg agar harganya bisa lebih mahal lagi. Pihaknya berharap klaster budidaya udang vaname ini dapat menjadi contoh atau role model bagi masyarakat pembudidaya udang di Kabupaten Aceh Tamiang.

Tentunya dengan menerapkan metode seperti di lokasi klaster ini, di antaranya biosecurity dan penggunaan jumlah kincir yang cukup, disiplin tinggi serta pengecekan kualitas air secara berkala.

“Beberapa faktor tersebut menjadi penentu keberhasilan usaha budidaya udang, sehingga ekonomi masyarakat pesisir dapat meningkat. Kita perkirakan pada siklus pertama ini saat panen puncak ukuran rata-rata udang sudah sebesar 30 ekor per kilogram,” kata Mursil.

 

Pewarta: Dede Harison

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022