Meulaboh (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh mengharapkan Majelis Adat Aceh (MAA) dapat berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan adat budaya lokal sehingga mampu dipertahankan sampai generasi selanjutnya.
"Dengan adanya kemitraan dan upaya pelestarian budaya adat di Aceh Barat terhadap nilai dan makna kebudayaan itu sendiri tidak akan luntur dan terus menjadi referensi bagi generasi yang akan datang," katanya di Meulaboh, Senin.
Pernyataan tersebut disampaikan Dr (HC) H T Alaidinsyah dalam pidatonya pada acara pembukaan Rapat koordinasi dan evaluasi kerja pengurus Majelis Adat Aceh dan Camat dalam Kabupaten Aceh Barat.
Dia mengatakan, pengurus MAA tingkat kecamatan agar dapat mengetahui tugas pokok dan fungsinya secara mendalam dan menjadikan Rancangan Qanun (peraturan daerah) mengenai MAA sebagai acuan dan pedoman.
Tegas Alaidisnyah, melalui rakor tersebut pengurus MAA kecamatan dapat mengsinergikan kegiatan dengan program Pemerintah Kabupaten melalui unsur camat dan perangkatnya di kawasan masing-masing.
"Begitupun sebaliknya, kepada camat dan unsur muspika kami minta untuk menjadikan ketua dan pengurus MAA tingkat kecamatan menjadi bagian perangkat pemerintahan kecamatan," imbuhnya.
Lebih lanjut dijelaskan, dirinya mengapresiasi langkah strategis yang dilaksanakan ketua bersama jajaran sekretariat MAA Aceh Barat yang terus melakukan peningkatan pembinaan sebagai upaya pelestarian nilai adat dan budaya daerah itu.
Sebut Alaidinsyah, banyak agenda adat dan budaya yang telah digelar dan dilaksanakan oleh pengurus MAA Aceh Barat, seperti pergelaran adat perkawinan "Bumi Teku Umar" untuk memperkuat nilai adat budaya lokal.
Pemerintah Aceh Barat menaruh perhatian besar terhadap nilai dan filosofi adat, hal itu telah menjadi komitmen pemerintah yang tertuang dalam salah satu misi yaitu meningkatkan peran pemuda, perempuan dan kelembagaan adat, seni-budaya dalam pembangunan daerah.
"Kami berupaya mengugah kembali akan nilai-nilai budaya yang melekat erat dalam kehidupan kita sehari-hari dan melakukan pembinaan yang kuat agar nilai adat dan budaya daerah menjadi tradisi yang mengakar. Sehingga slogan Aceh Barat berbudaya bukan hanya sekedar untaian kata," katanya menambahkan.
"Dengan adanya kemitraan dan upaya pelestarian budaya adat di Aceh Barat terhadap nilai dan makna kebudayaan itu sendiri tidak akan luntur dan terus menjadi referensi bagi generasi yang akan datang," katanya di Meulaboh, Senin.
Pernyataan tersebut disampaikan Dr (HC) H T Alaidinsyah dalam pidatonya pada acara pembukaan Rapat koordinasi dan evaluasi kerja pengurus Majelis Adat Aceh dan Camat dalam Kabupaten Aceh Barat.
Dia mengatakan, pengurus MAA tingkat kecamatan agar dapat mengetahui tugas pokok dan fungsinya secara mendalam dan menjadikan Rancangan Qanun (peraturan daerah) mengenai MAA sebagai acuan dan pedoman.
Tegas Alaidisnyah, melalui rakor tersebut pengurus MAA kecamatan dapat mengsinergikan kegiatan dengan program Pemerintah Kabupaten melalui unsur camat dan perangkatnya di kawasan masing-masing.
"Begitupun sebaliknya, kepada camat dan unsur muspika kami minta untuk menjadikan ketua dan pengurus MAA tingkat kecamatan menjadi bagian perangkat pemerintahan kecamatan," imbuhnya.
Lebih lanjut dijelaskan, dirinya mengapresiasi langkah strategis yang dilaksanakan ketua bersama jajaran sekretariat MAA Aceh Barat yang terus melakukan peningkatan pembinaan sebagai upaya pelestarian nilai adat dan budaya daerah itu.
Sebut Alaidinsyah, banyak agenda adat dan budaya yang telah digelar dan dilaksanakan oleh pengurus MAA Aceh Barat, seperti pergelaran adat perkawinan "Bumi Teku Umar" untuk memperkuat nilai adat budaya lokal.
Pemerintah Aceh Barat menaruh perhatian besar terhadap nilai dan filosofi adat, hal itu telah menjadi komitmen pemerintah yang tertuang dalam salah satu misi yaitu meningkatkan peran pemuda, perempuan dan kelembagaan adat, seni-budaya dalam pembangunan daerah.
"Kami berupaya mengugah kembali akan nilai-nilai budaya yang melekat erat dalam kehidupan kita sehari-hari dan melakukan pembinaan yang kuat agar nilai adat dan budaya daerah menjadi tradisi yang mengakar. Sehingga slogan Aceh Barat berbudaya bukan hanya sekedar untaian kata," katanya menambahkan.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015