Tapaktuan (ANTARA Aceh) - Sedikitnya 60 hektare lahan sawah di Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan, rusak dihantam banjir bandang yang menerjang kawasan itu pada Jumat (11/12) dan Sabtu (12/12).

Nasrul Jamil, seorang petani di Desa Mutiara, Kecamatan Sawang, kepada wartawan, Minggu mengatakan, akibat terjangan banjir telah mengakibatkan muara sungai desa setempat telah berpindah ke tengah-tengah lahan persawahan.

Banjir yang turut serta membawa lumpur, batu dan bongkahan kayu ukuran kecil dan besar, menimbun lahan persawahan seluas lebih kurang 60 hektare, katanya.

Akibat musibah bencana alam ini, telah mengakibatkan ratusan petani setempat mengalami gagal tanam pada musim tanam di penghujung tahun 2015.

"Bibit padi yang disemai para petani berumur 15 hari dan bahkan ada yang sudah siap tanam, seluruhnya ludes di sapu banjir sehingga petani mengalami gagal tanam secara total pada musim tanam tahun ini," katanya.

Kepala Desa Mutiara, Husaini menambahkan, dampak dari terjangan banjir bandang selain menimbun bibit padi yang sudah siap tanam, juga merusak belasan hektare tanaman cabai, kacang tanah dan jagung milik warga.

Lanjut Husaini, banjir bandang juga menghancurkan fasilitas irigasi induk dan seluruh irigasi penyalur di desa tersebut, termasuk pipa PDAM yang menyuplai air bersih ke sejumlah desa dalam Kecamatan Sawang.

"Dengan telah hancurnya fasilitas irigasi induk yang berlokasi di Alue Raya tersebut, maka secara otomatis seluruh lahan sawah di Desa Mutiara tidak teraliri lagi air, sehingga para petani tidak dapat lagi menggarap lahannya," ujar Husaini.

Demikian juga dengan pipa PDAM yang hancur tersebut selain menyuplai air bersih ke perumahan penduduk Desa Mutiara, juga menyuplai air bersih ke beberapa desa lainnya dalam Kecamatan Sawang di antaranya Desa Simpang Tiga, Blang Geulinggang, Kuta Baro, Ujung Padang, Sawang Ba`u, Meuligo dan Sikulat.

Sekretaris Kecamatan Sawang, Fadhli SE menyatakan, dengan telah hancurnya pipa PDAM akibat dihantam banjir bandang, ribuan masyarakat di beberapa desa dalam Kecamatan Sawang yang selama ini menggantungkan pasokan air bersih dari fasilitas PDAM tersebut, telah mengalami krisis air bersih.

Karena itu, pihaknya meminta kepada Pemkab Aceh Selatan melalui dinas terkait segera mengambil langkah atau kebijakan untuk menanggulangi musibah bencana alam yang terjadi di Desa Mutiara secara komprehensif.

"Persoalan ini telah kami laporkan kepada Pemkab Aceh Selatan melalui dinas terkait, kami berharap pihak terkait segera menanggulangi musibah bencana alam itu sebab persoalan ini menyangkut hajat hidup orang banyak yang harus mendapat penanganan segera," ujarnya.

Pewarta: Pewarta : Hendrik

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015