Tingkat keterpilihan (elektabilitas) Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto mencapai lebih dari 50 persen jika dihadapkan pada (head to head) sejumlah tokoh politik dalam simulasi pemilihan presiden (pilpres) yang digelar Survei dan Polling Indonesia (SPIN).
Direktur SPIN Igor Dirgantara, Rabu, mengatakan hasil itu menunjukkan tokoh-tokoh politik yang mencalonkan diri saat pilpres akan kesulitan menghadapi Prabowo.
"Pada simulasi head to head antarcapres (calon presiden), publik mayoritas menentukan pilihannya kepada Prabowo Subianto dengan persentase lebih dari 50 persen suara apabila berhadapan dengan Ganjar, Anies, AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), Erick Thohir, dan Airlangga Hartarto," kata Igor di Jakarta, Rabu.
Dalam simulasi pilpres antara Prabowo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, lanjutnya, Menteri Pertahanan itu memperoleh 52,8 persen suara, sementara lawannya 38,5 persen. Dalam simulasi itu, suara ambang (undecided voters) mencapai 8,7 persen.
Kemudian, katanya, Prabowo juga unggul dalam simulasi pilpres melawan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Prabowo meraih 53,4 persen suara, sementara Anies 38,1 persen, dengan suara ambang 8,5 persen.
Simulasi lainnya, lanjutnya, Prabowo mendapat suara terbanyak yaitu 58,9 persen dalam simulasi pilpres melawan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Dalam simulasi itu, AHY mendapat 27,7 persen suara dan suara ambang mencapai 13,4 persen.
Sementara dalam simulasi pilpres melawan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, suara Prabowo mencapai 60,3 persen dan Erick memperoleh 20,9 suara, dengan suara ambang mencapai 8,7 persen.
Terakhir, dalam simulasi pilpres melawan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, Prabowo juga masih memimpin dalam perolehan suara sebanyak 65 persen. Airlangga, dalam simulasi itu, mendapatkan 20,9 persen suara, dengan suara ambang mencapai 14,1 persen.
Di luar simulasi itu, tingkat elektabilitas Prabowo dalam survei yang digelar 28 Maret-7 April 2022 itu juga menempati posisi pertama dengan perolehan 26,5 persen suara.
Di urutan kedua dan seterusnya ada Ganjar Pranowo (17,2 persen), Anies Baswedan (13,9 persen), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (4,3 persen), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (3,9 persen), AHY (3,3 persen), Ketua DPR Puan Maharani (2,6 persen), Erick Thohir (1,8 persen), Menteri Sosial Tri Rismaharini (1,6 persen), dan Airlangga Hartarto (1,3 persen).
"Dalam empat rangkaian survei yang dilaksanakan SPIN, terjadi peningkatan elektabilitas terhadap Prabowo," kata Igor.
Dia menjelaskan Prabowo memiliki basis pemilih yang kuat dan kemungkinan masyarakat yang kecewa terhadap kebijakan Prabowo berkoalisi dengan pemerintah akan kembali memilih Ketum Gerindra itu.
Survei dan simulasi pilpres SPIN melibatkan 1.230 responden dengan metode wawancara secara tatap muka dan mengisi kuesioner. Responden survei tersebar di 34 provinsi dan merupakan warga yang punya hak pilih dengan usia minimal 17 tahun.
Tingkat kepercayaan survei tersebut mencapai 95 persen dan margin of error sebesar kurang lebih 2,8 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Direktur SPIN Igor Dirgantara, Rabu, mengatakan hasil itu menunjukkan tokoh-tokoh politik yang mencalonkan diri saat pilpres akan kesulitan menghadapi Prabowo.
"Pada simulasi head to head antarcapres (calon presiden), publik mayoritas menentukan pilihannya kepada Prabowo Subianto dengan persentase lebih dari 50 persen suara apabila berhadapan dengan Ganjar, Anies, AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), Erick Thohir, dan Airlangga Hartarto," kata Igor di Jakarta, Rabu.
Dalam simulasi pilpres antara Prabowo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, lanjutnya, Menteri Pertahanan itu memperoleh 52,8 persen suara, sementara lawannya 38,5 persen. Dalam simulasi itu, suara ambang (undecided voters) mencapai 8,7 persen.
Kemudian, katanya, Prabowo juga unggul dalam simulasi pilpres melawan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Prabowo meraih 53,4 persen suara, sementara Anies 38,1 persen, dengan suara ambang 8,5 persen.
Simulasi lainnya, lanjutnya, Prabowo mendapat suara terbanyak yaitu 58,9 persen dalam simulasi pilpres melawan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Dalam simulasi itu, AHY mendapat 27,7 persen suara dan suara ambang mencapai 13,4 persen.
Sementara dalam simulasi pilpres melawan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, suara Prabowo mencapai 60,3 persen dan Erick memperoleh 20,9 suara, dengan suara ambang mencapai 8,7 persen.
Terakhir, dalam simulasi pilpres melawan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, Prabowo juga masih memimpin dalam perolehan suara sebanyak 65 persen. Airlangga, dalam simulasi itu, mendapatkan 20,9 persen suara, dengan suara ambang mencapai 14,1 persen.
Di luar simulasi itu, tingkat elektabilitas Prabowo dalam survei yang digelar 28 Maret-7 April 2022 itu juga menempati posisi pertama dengan perolehan 26,5 persen suara.
Di urutan kedua dan seterusnya ada Ganjar Pranowo (17,2 persen), Anies Baswedan (13,9 persen), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (4,3 persen), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (3,9 persen), AHY (3,3 persen), Ketua DPR Puan Maharani (2,6 persen), Erick Thohir (1,8 persen), Menteri Sosial Tri Rismaharini (1,6 persen), dan Airlangga Hartarto (1,3 persen).
"Dalam empat rangkaian survei yang dilaksanakan SPIN, terjadi peningkatan elektabilitas terhadap Prabowo," kata Igor.
Dia menjelaskan Prabowo memiliki basis pemilih yang kuat dan kemungkinan masyarakat yang kecewa terhadap kebijakan Prabowo berkoalisi dengan pemerintah akan kembali memilih Ketum Gerindra itu.
Survei dan simulasi pilpres SPIN melibatkan 1.230 responden dengan metode wawancara secara tatap muka dan mengisi kuesioner. Responden survei tersebar di 34 provinsi dan merupakan warga yang punya hak pilih dengan usia minimal 17 tahun.
Tingkat kepercayaan survei tersebut mencapai 95 persen dan margin of error sebesar kurang lebih 2,8 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022