Bank Indonesia (BI) Perwakilan Aceh mencatat tingkat investasi dan penyerapan tenaga kerja di Aceh meningkat pada triwulan I 2022 menjadi 14,29 persen sesuai hasil survei kegiatan dunia usaha (SKDU) terbaru. 

"Hasil survei SKDU yang dilaksanakan BI Aceh, ada peningkatan investasi dan penyerapan tenaga kerja pada triwulan I 2022 menjadi 14,29 persen," kata Kepala BI Perwakilan Aceh Achris Sarwani, di Banda Aceh, Jumat.

Achris mengatakan saldo bersih hasil survei terhadap investasi di seluruh lapangan usaha pada triwulan I 2022 tercatat sebesar 14,29 persen, sementara SB hasil survei terhadap jumlah tenaga kerja sebesar 6,04 persen. 

Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan saldo bersih investasi pada triwulan IV 2021 lalu hanya 6.07  persen, dan untuk tenaga kerja hanya 2.02 persen.

"Perkembangan kegiatan dunia usaha itu tidak terlepas dari faktor musiman, bahwa aktivitas usaha pada triwulan I (awal tahun) cenderung selalu turun dibandingkan triwulan IV (akhir tahun sebelumnya)," ujarnya.

Achris menyampaikan, dari hasil survei saldo bersih tertimbang (SBT) kegiatan dunia usaha pada triwulan I 2022 tercatat sebesar -9,79 persen. Penurunan kegiatan usaha terjadi pada lapangan usaha pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan (SBT -6,29 persen). 

Namun begitu, masih terdapat beberapa lapangan usaha yang mengalami peningkatan kegiatan usaha pada triwulan I 2022, yakni industri pengolahan (SBT 2,75 persen), perdagangan (SBT 1,89 persen), real estat (SBT 1,55 persen), informasi dan komunikasi (SBT 1,08 persen) dan jasa keuangan (SBT 0,06 persen). 

"Lapangan-lapangan usaha ini relatif tidak terpengaruh faktor musiman, dan mampu menggeliat di awal tahun seiring meningkatnya aktivitas industri dan mobilitas,” katanya. 

Sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha tersebut, kata dia, kapasitas produksi terpakai pada triwulan I 2022 tercatat sebesar 80,28 persen, meningkat dari 73,03 persen pada triwulan sebelumnya. 

Sementara itu, lanjut Achris, kondisi keuangan dunia usaha terindikasi membaik dibandingkan dengan periode sebelumnya, khususnya dari aspek likuiditas yang meningkat dari saldo bersih 25,97 persen menjadi 26,25 persen.

Achris menuturkan, pada triwulan II 2022 responden memprakirakan peningkatan kegiatan usaha dengan SBT sebesar 50,48 persen. Terjadi pada beberapa sektor utama yakni pertanian, perkebunan, dan perikanan, konstruksi dan perdagangan.

"Hotel dan restoran didorong peningkatan aktivitas masyarakat seiring masuknya periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul fitri dan pelonggaran kebijakan mobilitas," demikian Achris Sarwani.

 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022