Pedagang pakaian muslim di Kabupaten Simeulue, Aceh, sepi pembeli menjelang lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah
"Penjualan pakaian muslim masih belum banyak, biasanya sepuluh hari menjelang lebaran banyak yang membeli," kata Sadikin, pedagang pakaian muslim di Pasar Kota Sinabang, Kabupaten Simeulue, Minggu.
Menurut Sadikin, berbeda dengan lebaran tahun lalu, meski saat itu penularan COVID-19 tinggi, tetapi pendapatan dari menjual pakaian muslim cukup tinggi.
"Lebaran Idul Fitri tahun lalu, kami bisa meraup omzet Rp3 juta hingga Rp5 juta per hari. Namun, saat ini omzet Rp1 juta per hari saja agak susah," ucap Sadikin.
Hal serupa juga dialami Riko (31), pedagang pakaian muslim lainnya. Menurutnya, penjualan tahun mengalami penurunan hingga 50 persen lebih.
"Turunnya omzet penjualan mulai terasa pada awal puasa. Biasanya satu minggu sebelum puasa, pasar ini sudah ramai pembeli. Kini, kurang lebih satu pekan lebaran belum ada peningkatan penjualan," pungkas Riko.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Penjualan pakaian muslim masih belum banyak, biasanya sepuluh hari menjelang lebaran banyak yang membeli," kata Sadikin, pedagang pakaian muslim di Pasar Kota Sinabang, Kabupaten Simeulue, Minggu.
Menurut Sadikin, berbeda dengan lebaran tahun lalu, meski saat itu penularan COVID-19 tinggi, tetapi pendapatan dari menjual pakaian muslim cukup tinggi.
"Lebaran Idul Fitri tahun lalu, kami bisa meraup omzet Rp3 juta hingga Rp5 juta per hari. Namun, saat ini omzet Rp1 juta per hari saja agak susah," ucap Sadikin.
Hal serupa juga dialami Riko (31), pedagang pakaian muslim lainnya. Menurutnya, penjualan tahun mengalami penurunan hingga 50 persen lebih.
"Turunnya omzet penjualan mulai terasa pada awal puasa. Biasanya satu minggu sebelum puasa, pasar ini sudah ramai pembeli. Kini, kurang lebih satu pekan lebaran belum ada peningkatan penjualan," pungkas Riko.
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022