Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh mencatat selama libur lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah sebanyak 130 ribu lebih wisatawan memadati sejumlah lokasi wisata di tanah rencong.

“Kita dapat laporan dari sejumlah destinasi wisata, kita prediksi jumlah pengunjung selama tujuh hari dapat mencapai lebih dari 130 ribu," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Jamaluddin, di Banda Aceh, Kamis.

Baca juga: Melepas rindu Sabang setelah 2 tahun terkurung pandemi

Jumlah itu diketahui dari manifest pergerakan wisatawan yang masuk ke sejumlah lokasi wisata favorit seperti di Sabang, Langsa, Pulau Banyak, Pantai Lampuuk, Museum Tsunami, Masjid Raya Baiturrahman.

Kemudian, di Danau Lut Tawar, Pulau Rubiah, Gunung Salak, Taman Rusa Aceh Besar, Hutan Mangrove Langsa, Pasir Putih Aceh Timur, Pantai Lhok Bubon, Pulau Dua dan Sigantang Sira di Aceh Selatan. 

Baca juga: 12 destinasi wisata dari sembilan daerah di Aceh masuk nominasi API 2022

Destinasi wisata itu, juga tercatat yang paling ramai dikunjungi saat libur lebaran sejak 3 hingga 8 Mei 2022. Dalam kurun waktu tersebut, sejumlah hotel dan penginapan di Sabang dan Banda Aceh penuh serta di daerah lain mengalami tingkat keterisian tinggi. 

Jamaluddin mengatakan, pergerakan orang saat mudik dan libur lebaran tahun ini telah memberikan dampak yang sangat besar terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca juga: Wali kota sebut tdak ada lagi objek wisata Banda Aceh yang ditutup

"Hal ini karena tingginya jumlah wisatawan yang datang ke destinasi wisata maupun sentra ekonomi di berbagai daerah," ujarnya.

Jamaluddin menuturkan, tingginya jumlah wisatawan ini tidak terlepas dari keputusan pemerintah yang melonggarkan aturan soal mudik setelah dua tahun terhalang akibat pandemi.

Peningkatan ini juga diikuti dengan tingkat penerapan protokol kesehatan yang baik. Mulai dari pengelola destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif juga wisatawan.

Tingginya arus wisatawan, lanjut Jamaluddin, juga telah berdampak langsung terhadap pendapatan pelaku usaha dan UMKM di sejumlah lokasi wisata yang sebelumnya sempat mengalami penurunan akibat pandemi.

“Tentunya dengan tingginya wisatawan ini berdampak langsung ke pelaku usaha atau UMKM di lokasi destinasi wisata, dan ini beriringan untuk mempercepat pemulihan ekonomi warga,” katanya.

Selain itu, Jamaluddin meyakini jumlah wisatawan yang akan berkunjung ke Aceh akan terus meningkat mengingat ada puluhan event lagi yang akan di gelar pada tahun ini. Kegiatan tersebut masuk dalam 101 Khazanah Piasan Nanggroe 2022 yang sudah dilaunching akhir Maret lalu. 

"Peluncuran Khazanah Piasan Nanggroe dan Festival The Light Of Aceh sebagai momentum kebangkitan industri dan promosi pariwisata di Aceh untuk pemulihan ekonomi masyarakat," demikian Jamaluddin.
 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022