Tim basket putra Indonesia berhasil mencetak sejarah dengan menjuarai SEA Games Vietnam 2021, sedangkan tim putri meraih medali perak.
Tim putra meraih emas setelah setelah memetik enam kemenangan dari total tujuh peserta dalam sistem round robin.
Pada laga penentuan, Indonesia berhadapan dengan Filipina yang sama-sama berbekal lima kemenangan di Thanh Try Gymnasium, Hanoi, Minggu, yang berhasil dimenangkan dengan skor 85-81.
Filipina yang menjadi juara bola basket pertama kali sejak 1977 dan hingga penyelenggara 2019 hanya sempat melepas gelar kepada Malaysia pada 1979 dan 1989 ini akhirnya harus mengakui keunggulan Indonesia sebagai juara baru bola basket di kawasan Asia Tenggara.
Baca juga: SEA Games Vietnam - Bola voli putra pertahankan emas setelah kalahkan tuan rumah
Indonesia belum pernah meraih medali emas bola basket putra SEA Games sejak mulai berpartisipasi pada 1977 dan selalu saja harus puas dengan perak di bawah Filipina, yang memang punya reputasi sebagai raja bola keranjang Asia Tenggara yang bahkan tampil di Piala Dunia FIBA dalam beberapa kesempatan.
Pada SEA Games 2019, Indonesia bahkan harus pulang dengan tangan hampa setelah ditaklukkan Vietnam dalam perebutan medali perunggu, hasil yang terjun bebas dibandingkan perak dalam SEA Games Kuala Lumpur 2017.
Kini, tim yang diperkuat oleh tiga orang pemain naturalisasi, Diagne Dame, Terrell Bolden Marques, Jawato Brandon ini tampil digdaya dengan selalu unggul dalam setiap babak (10 menit).
Baca juga: Lifter Aceh Zul Ilmi sabet emas angkat besi SEA Games Vietnam
Indonesia sebetulnya sudah memastikan setidaknya medali perak SEA Games 2021 berkat lima kemenangan dalam lima pertandingan yang sudah dimainkan. Andakara Prastawa dkk. saat ini menempati posisi kedua, tetapi tertinggal jauh dalam akumulasi skor dibandingkan Filipina, yang berada di puncak, meski kedua tim sama-sama mengoleksi 10 poin.
Secara keseluruhan, tim bola basket putra Indonesia diperkuat 12 orang pemain yakni Juan Laurent, Michael Xzavierro Derrick, Lakudu Hardianus, Jawato Brandon, Darmar Grahita Abraham (C), Prastawa Dhyaksa Andakara, Saputera Yudha, Rivaldi Rosasih Vincent, Terrel Bolden Marques, Yeshe Goantara Agassi, Diagne Dame, Dikania Wisnu Arki
Sejak babak pertama, para pebasket Indonesia langsung tampil menekan dengan berupaya meruntuhkan benteng pertahanan lawan. Demikian juga lawan, yang juga menerapkan strategi yang sama. Namun, dominannya Indonesia di sisi pertahanan membuat permainan babak pertama selama 10 menit itu dapat dimenangi dengan skor 18-14.
Baca juga: Lifter putri Aceh Nurul Akmal raih perak SEA Games Vietnam
Memasuki babak kedua, permainan Indonesia semakin menanjak. Beberapa kali tembakan tiga angka meluncur mulus ke keranjang. Skor berakhir 36-32.
Tertinggal empat angka, Filipina berupaya mengejar pada babak ketiga. Namun, upaya itu tidak mudah bagi skuat Reyes Vincent ini. Benteng pertahanan Indonesia semakin solid karena dimotori Derrick dan Bolden yang tampil maksimal pada laga puncak tersebut.
Satu tembakan tiga angka dari Bolden pada pengujung babak ketiga yang membawa tim unggul 63-60 yang langsung disambut sorak-sorai pendukung Indonesia.
Berbekal keunggulan itu, Tim Indonesia semakin percaya diri melaju di babak penentuan.
Saat waktu tersisa 4 menit, Indonesia sudah mampu meninggalkan lawan delapan angka menjadi 78-70, namun pemain Filipina Fajardo Sotto Junemar mampu memperkecil setelah tembakan dua angkanya dari sisi kiri berbuah poin. Skor berubah 78-74.
Saat waktu tersisa 1:18 detik, pemain andalan Indonesia Derrick harus ke luar dari lapangan karena sudah melakukan lima kali kesalahan. Raut muka kecewa tak dapat ditutupi oleh pemain keturunan Indonesia-Kamerun ini.
Di pengujung babak saat pertandingan menyisakan 40 detik, Indonesia sudah unggul 81-76. Kemenangan itu semakin disempurnakan menjadi 85-81 setelah satu tembakan tiga angka Lakudu Hardianus berbuah poin.
Pelatih timnas Indonesia Milos Pejic mengatakan para pemain menampilkan performa terbaiknya sepanjang pertandingan.
“Mental pemain sangat siap, saling percaya dan bermain sebagai tim,” kata dia.
Milos juga memuji penampilan Derrick Michael yang dinilainya impresif. Derrick, yang tampil sebagai debutan bersama timnas, disebut memberikan energi positif kepada tim.
Derrick Michael Xzavierro pun mengaku tampil lebih percaya diri bersama tim nasional bola basket Indonesia saat debut di ajang SEA Games ini.
Derrick menyebut kepercayaan diri tersebut menjadi kunci keberhasilan mencetak double-double dalam laga keduanya bersama timnas. Pebasket keturunan Indonesia-Kamerun itu sebelumnya pernah bermain bersama timnas pada Kualifikasi Piala Asia FIBA 2021 di Mahaka Arena, Jakarta saat usianya masih 16 tahun.
Sementara itu Juan Laurent yang diwawancarai setelah pertandingan mengatakan dirinya sama sekali tidak menyangka akan membuat sejarah baru dalam basket Indonesia.
Ia yang juga memperkuat Timnas di SEA Games Filipina 2019 mengatakan tim yang diperkuatnya kali ini jauh lebih kuat karena adanya asupan pemain naturalisasi.
“Dari sisi pertahanan, kami jauh lebih kuat dibandingkan SEA Games lalu. Selain itu, kelemahan tim kita selama ini sudah ditutupi karena sudah banyak pemain berpostur tinggi. Kami juga bermain as a team,” kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Indonesia (Perbasi) Nirmala Dewi mengatakan keberhasilan ini tak lepas dari strategi berbeda yang diterapkan organisasi dalam mencapai prestasi bola basket di kancah internasional.
Ia tak menyangkal, dengan menaturalisasi sejumlah pemain basket membuat Tim Indonesia jauh lebih kuat dibandingkan sebelumnya.
“Pertama, target kami mencari pemain bertubuh besar ternyata ada yang mau dinaturalisasi. Lalu, yang kedua dengan cara mengoptimalkan pemain Indonesia,” kata dia.
Selain itu, PP Perbasi juga merekrut pelatih asing dan menjalankan pemusatan latihan sejak Maret 2022.
“Sebenarnya TC sudah dimulai sejak Indonesia ditetapkan jadi tuan rumah FIBA Asia World Cup, dua tahun lalu. Tapi ada dimana mereka kembali ke klubnya masing-masing untuk mengikuti IBL,” kata dia.
Tim putri
Tim basket putri Indonesia meraih medali perak setelah mengumpulkan empat kemenangan dari total enam peserta dalam sistem pertandingan round robin di Thanh Try Gymnasium, Hanoi, Minggu.
Tim Indonesia ini pada laga pertama langsung berhadapan dengan Filipina, yang menjadi juara pada ajang ini. Indonesia harus mengakui keunggulan lawan dengan skor 77-93.
Kemudian, laga berikutnya, Sutjiono Henny dkk. mampu mengalahkan Vietnam dengan skor 93-80, lalu Malaysia 70-52 dan Thailand 76-64.
Lalu, pada laga terakhir, Minggu, yang turut disaksikan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali, tim basket putri ini mampu menyempurnakan kemenangannya dengan mengalahkan Singapura pada pertandingan terakhir dengan skor 87-53.
Manajer Tim Basket Putri Chirstopher Tanuwidjaja mengatakan kekuatan dari enam negara kontestan bola basket di SEA Games kali ini terbilang merata.
Ia pun tak menyangkal bahwa sejatinya Indonesia dapat meraih medali emas.
“Kita memang kalah dari Filipina di awal, tapi kita bisa menang jauh dari Malaysia dan buktinya Malaysia bisa menang atas Filipina,” kata dia.
Kekuatan tim basket putri ini, menurutnya, benar-benar diuji saat menghadapi Thailand, ketika sempat tertinggal hingga 15 poin tapi dapat mengejar hingga akhirnya memetik kemenangan.
Ia mengatakan secara keseluruhan performa tim basket putri Indonesia terus menanjak sejak diarsiteki oleh pelatih asal Taiwan, Lin Chi Wen yang mendampingi tim sejak setahun terakhir.
“Adanya pelatih baru dari Taiwan ini saya lihat ada impact yang bagus,” kata dia.
Selain itu, adanya kesempatan untuk menjajal kejuaraan internasional juga membuat tim basket putri semakin percaya diri berlaga di SEA Games.
Pada ajang FIBA Asia Cup 2021 November lalu, tim ini mampu meraih perunggu sehingga secara otomatis memperbaiki peringkat rangking dunia yang langsung naik 13 tingkat.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Nirmala Dewi mengatakan capaian tim basket putri ini mencatatkan sejarah baru bagi Indonesia karena untuk kali ketiganya dapat meloloskan tim ke partai puncak.
Sebelumnya tim basket putri Indonesia juga meraih medali perak pada SEA Games 1993 dan SEA Games 2015.
“Ini berkat kerja keras semua pihak yang peduli terhadap basket. Kami bersyukur sekali dapat memperbaiki prestasi dari sebelumnya meraih perunggu di SEA Games Filipina tahun 2019, kini dapat perak,” kata Nirmala.
Tim basket putri diperkuat oleh 12 pemain, yakni Lestari Diah, Elya Gradita Retong Agustin, Pratita Citta Dewi Kadek, Callista Wongsohadjo, Anggraini Yuni, Claresta Orville Nathania, Sophia Gabriel, Nanda Perdana Putri Mega, Sutjiono Henny (C), Pierre-Louis Kimberley, Antonio Clarita, dan Jennifer Candra Angelica.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Tim putra meraih emas setelah setelah memetik enam kemenangan dari total tujuh peserta dalam sistem round robin.
Pada laga penentuan, Indonesia berhadapan dengan Filipina yang sama-sama berbekal lima kemenangan di Thanh Try Gymnasium, Hanoi, Minggu, yang berhasil dimenangkan dengan skor 85-81.
Filipina yang menjadi juara bola basket pertama kali sejak 1977 dan hingga penyelenggara 2019 hanya sempat melepas gelar kepada Malaysia pada 1979 dan 1989 ini akhirnya harus mengakui keunggulan Indonesia sebagai juara baru bola basket di kawasan Asia Tenggara.
Baca juga: SEA Games Vietnam - Bola voli putra pertahankan emas setelah kalahkan tuan rumah
Indonesia belum pernah meraih medali emas bola basket putra SEA Games sejak mulai berpartisipasi pada 1977 dan selalu saja harus puas dengan perak di bawah Filipina, yang memang punya reputasi sebagai raja bola keranjang Asia Tenggara yang bahkan tampil di Piala Dunia FIBA dalam beberapa kesempatan.
Pada SEA Games 2019, Indonesia bahkan harus pulang dengan tangan hampa setelah ditaklukkan Vietnam dalam perebutan medali perunggu, hasil yang terjun bebas dibandingkan perak dalam SEA Games Kuala Lumpur 2017.
Kini, tim yang diperkuat oleh tiga orang pemain naturalisasi, Diagne Dame, Terrell Bolden Marques, Jawato Brandon ini tampil digdaya dengan selalu unggul dalam setiap babak (10 menit).
Baca juga: Lifter Aceh Zul Ilmi sabet emas angkat besi SEA Games Vietnam
Indonesia sebetulnya sudah memastikan setidaknya medali perak SEA Games 2021 berkat lima kemenangan dalam lima pertandingan yang sudah dimainkan. Andakara Prastawa dkk. saat ini menempati posisi kedua, tetapi tertinggal jauh dalam akumulasi skor dibandingkan Filipina, yang berada di puncak, meski kedua tim sama-sama mengoleksi 10 poin.
Secara keseluruhan, tim bola basket putra Indonesia diperkuat 12 orang pemain yakni Juan Laurent, Michael Xzavierro Derrick, Lakudu Hardianus, Jawato Brandon, Darmar Grahita Abraham (C), Prastawa Dhyaksa Andakara, Saputera Yudha, Rivaldi Rosasih Vincent, Terrel Bolden Marques, Yeshe Goantara Agassi, Diagne Dame, Dikania Wisnu Arki
Sejak babak pertama, para pebasket Indonesia langsung tampil menekan dengan berupaya meruntuhkan benteng pertahanan lawan. Demikian juga lawan, yang juga menerapkan strategi yang sama. Namun, dominannya Indonesia di sisi pertahanan membuat permainan babak pertama selama 10 menit itu dapat dimenangi dengan skor 18-14.
Baca juga: Lifter putri Aceh Nurul Akmal raih perak SEA Games Vietnam
Memasuki babak kedua, permainan Indonesia semakin menanjak. Beberapa kali tembakan tiga angka meluncur mulus ke keranjang. Skor berakhir 36-32.
Tertinggal empat angka, Filipina berupaya mengejar pada babak ketiga. Namun, upaya itu tidak mudah bagi skuat Reyes Vincent ini. Benteng pertahanan Indonesia semakin solid karena dimotori Derrick dan Bolden yang tampil maksimal pada laga puncak tersebut.
Satu tembakan tiga angka dari Bolden pada pengujung babak ketiga yang membawa tim unggul 63-60 yang langsung disambut sorak-sorai pendukung Indonesia.
Berbekal keunggulan itu, Tim Indonesia semakin percaya diri melaju di babak penentuan.
Saat waktu tersisa 4 menit, Indonesia sudah mampu meninggalkan lawan delapan angka menjadi 78-70, namun pemain Filipina Fajardo Sotto Junemar mampu memperkecil setelah tembakan dua angkanya dari sisi kiri berbuah poin. Skor berubah 78-74.
Saat waktu tersisa 1:18 detik, pemain andalan Indonesia Derrick harus ke luar dari lapangan karena sudah melakukan lima kali kesalahan. Raut muka kecewa tak dapat ditutupi oleh pemain keturunan Indonesia-Kamerun ini.
Di pengujung babak saat pertandingan menyisakan 40 detik, Indonesia sudah unggul 81-76. Kemenangan itu semakin disempurnakan menjadi 85-81 setelah satu tembakan tiga angka Lakudu Hardianus berbuah poin.
Pelatih timnas Indonesia Milos Pejic mengatakan para pemain menampilkan performa terbaiknya sepanjang pertandingan.
“Mental pemain sangat siap, saling percaya dan bermain sebagai tim,” kata dia.
Milos juga memuji penampilan Derrick Michael yang dinilainya impresif. Derrick, yang tampil sebagai debutan bersama timnas, disebut memberikan energi positif kepada tim.
Derrick Michael Xzavierro pun mengaku tampil lebih percaya diri bersama tim nasional bola basket Indonesia saat debut di ajang SEA Games ini.
Derrick menyebut kepercayaan diri tersebut menjadi kunci keberhasilan mencetak double-double dalam laga keduanya bersama timnas. Pebasket keturunan Indonesia-Kamerun itu sebelumnya pernah bermain bersama timnas pada Kualifikasi Piala Asia FIBA 2021 di Mahaka Arena, Jakarta saat usianya masih 16 tahun.
Sementara itu Juan Laurent yang diwawancarai setelah pertandingan mengatakan dirinya sama sekali tidak menyangka akan membuat sejarah baru dalam basket Indonesia.
Ia yang juga memperkuat Timnas di SEA Games Filipina 2019 mengatakan tim yang diperkuatnya kali ini jauh lebih kuat karena adanya asupan pemain naturalisasi.
“Dari sisi pertahanan, kami jauh lebih kuat dibandingkan SEA Games lalu. Selain itu, kelemahan tim kita selama ini sudah ditutupi karena sudah banyak pemain berpostur tinggi. Kami juga bermain as a team,” kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Indonesia (Perbasi) Nirmala Dewi mengatakan keberhasilan ini tak lepas dari strategi berbeda yang diterapkan organisasi dalam mencapai prestasi bola basket di kancah internasional.
Ia tak menyangkal, dengan menaturalisasi sejumlah pemain basket membuat Tim Indonesia jauh lebih kuat dibandingkan sebelumnya.
“Pertama, target kami mencari pemain bertubuh besar ternyata ada yang mau dinaturalisasi. Lalu, yang kedua dengan cara mengoptimalkan pemain Indonesia,” kata dia.
Selain itu, PP Perbasi juga merekrut pelatih asing dan menjalankan pemusatan latihan sejak Maret 2022.
“Sebenarnya TC sudah dimulai sejak Indonesia ditetapkan jadi tuan rumah FIBA Asia World Cup, dua tahun lalu. Tapi ada dimana mereka kembali ke klubnya masing-masing untuk mengikuti IBL,” kata dia.
Tim putri
Tim basket putri Indonesia meraih medali perak setelah mengumpulkan empat kemenangan dari total enam peserta dalam sistem pertandingan round robin di Thanh Try Gymnasium, Hanoi, Minggu.
Tim Indonesia ini pada laga pertama langsung berhadapan dengan Filipina, yang menjadi juara pada ajang ini. Indonesia harus mengakui keunggulan lawan dengan skor 77-93.
Kemudian, laga berikutnya, Sutjiono Henny dkk. mampu mengalahkan Vietnam dengan skor 93-80, lalu Malaysia 70-52 dan Thailand 76-64.
Lalu, pada laga terakhir, Minggu, yang turut disaksikan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali, tim basket putri ini mampu menyempurnakan kemenangannya dengan mengalahkan Singapura pada pertandingan terakhir dengan skor 87-53.
Manajer Tim Basket Putri Chirstopher Tanuwidjaja mengatakan kekuatan dari enam negara kontestan bola basket di SEA Games kali ini terbilang merata.
Ia pun tak menyangkal bahwa sejatinya Indonesia dapat meraih medali emas.
“Kita memang kalah dari Filipina di awal, tapi kita bisa menang jauh dari Malaysia dan buktinya Malaysia bisa menang atas Filipina,” kata dia.
Kekuatan tim basket putri ini, menurutnya, benar-benar diuji saat menghadapi Thailand, ketika sempat tertinggal hingga 15 poin tapi dapat mengejar hingga akhirnya memetik kemenangan.
Ia mengatakan secara keseluruhan performa tim basket putri Indonesia terus menanjak sejak diarsiteki oleh pelatih asal Taiwan, Lin Chi Wen yang mendampingi tim sejak setahun terakhir.
“Adanya pelatih baru dari Taiwan ini saya lihat ada impact yang bagus,” kata dia.
Selain itu, adanya kesempatan untuk menjajal kejuaraan internasional juga membuat tim basket putri semakin percaya diri berlaga di SEA Games.
Pada ajang FIBA Asia Cup 2021 November lalu, tim ini mampu meraih perunggu sehingga secara otomatis memperbaiki peringkat rangking dunia yang langsung naik 13 tingkat.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Nirmala Dewi mengatakan capaian tim basket putri ini mencatatkan sejarah baru bagi Indonesia karena untuk kali ketiganya dapat meloloskan tim ke partai puncak.
Sebelumnya tim basket putri Indonesia juga meraih medali perak pada SEA Games 1993 dan SEA Games 2015.
“Ini berkat kerja keras semua pihak yang peduli terhadap basket. Kami bersyukur sekali dapat memperbaiki prestasi dari sebelumnya meraih perunggu di SEA Games Filipina tahun 2019, kini dapat perak,” kata Nirmala.
Tim basket putri diperkuat oleh 12 pemain, yakni Lestari Diah, Elya Gradita Retong Agustin, Pratita Citta Dewi Kadek, Callista Wongsohadjo, Anggraini Yuni, Claresta Orville Nathania, Sophia Gabriel, Nanda Perdana Putri Mega, Sutjiono Henny (C), Pierre-Louis Kimberley, Antonio Clarita, dan Jennifer Candra Angelica.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022