Meulaboh (ANTARA Aceh)- Petugas gabungan Satpol PP, TNI dan Polri menggusur ratusan bangunan liar di lokasi Pasar Bina Usaha Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, Sabtu, siang.

Alat berat yang dikerahkan ke lokasi pasar menghancurkan semua bangunan yang berjejer di sepanjang jalan Lhung Nak Yee Pasar Inpres Bina Usaha, dalam operasi terpadu tersebut tidak terjadi perlawanan dari masyarakat penghuni pasar tradisional itu.

"Sebelum kami turun bersama tim gabungan sudah lebih awal disampaikan imbauan untuk membongkar sendiri, tetapi para pedagang 'membandel', sehingga hari ini kami eksekusi," kata Kasat Pol PP dan WH Aceh Barat Ika Suhannas di Meulaboh.

Puluhan pedagang yang merupakan pemilik bangunan yang dihancurkan memilih diam dan menyelamatkan bahan-bahan bangunan seperti kayu dan seng yang telah dirobohkan dengan alat berat yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB.

Selain diberikan imbauan untuk menghancurkan sendiri bangunan, pedagang juga diperintahkan untuk masuk ke lokasi area pasar baru yang sudah dibagikan, sehingga tidak ada alasan para pedagang berkilah.

"Sampai sejauh ini tidak ada pedagang yang melawan, dalam pengusuran ini kami melaksanakan tugas yang merupakan kebijakan pemerintah untuk melakukan pembersihan, karena pasar baru sudah siap," tegasnya.

Bangunan pedagang yang digusur adalah yang terkena bangunan mereka dengan drainase utama pasar dan kota Meulaboh, sebelumnya pedagang tersebut digusur dari dalam lokasi area pasar Bina Usaha karena pemerintah melakukan renovasi bangunan pasar baru.

Adapun kriteria bangunan pedagang yang digusur yakni lapak penjualan ikan basah, pedagang sayur, usaha penggilingan, penjualan rempah-rempah serta bangunan depan rumah yang dijadikan lokasi penjualan aneka kebutuhan rumah tangga.

Sejumlah pedagang yang diwawancarai di lokasi pasar mengaku sangat tertekan dengan apa yang dilakukan pemerintah daerah, pasalnya masih banyak pedagang yang selama ini berjualan di kawasan itu tidak diberikan tempat baru.

"Kalau tidak berikan uang Rp45.000 atau Rp30.000 kepada pengelola pasar nama kami tidak masuk dalam nomor undian. Malahan ada yang sudah kasih uang itu tetapi tidak juga diberikan tempat berjualan,"kata salah seorang pengusaha warung kecil kepada wartawan.

Akibatnya barang dagangan masyarakat terpaksa ditumpukkan pada lokasi pasar  karena fasilitas yang dijanjikan pemerintah belum disediakan, malahan ada pedagang yang sempat berebut tempat ruko kecil lama karena telah digusur.

Pewarta: Pewarta : Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016