Harga semangka non biji di tingkat pedagang pengecer di Kuala Simpang, Aceh Tamiang, kembali mengalami kenaikan menjadi Rp9.000 per kg setelah pada Bulan Puasa dan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah juga naik.
Juned (44), pedagang buah di kawasan Karang Baru, Aceh Tamiang, Kamis, mengatakan harga semangka sudah naik sejak bulan puasa April 2022.
Informasi yang ia peroleh dari agen buah, kenaikan harga semangka dipicu oleh beberapa faktor, di antaranya persediaan terbatas dan harga pupuk mahal.
"Terus merangkak naik ini harga semangka. Dari dua minggu puasa Rp7.000 per kg, pas lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah naik jadi Rp8.000 per kg dan setelah lebaran (saat ini) naik lagi jadi Rp9.000 per kg," kata Juned.
Menurutnya selama hampir 10 tahun dia jualan buah-buahan baru kali ini harga semangka mencapai Rp9.000/kg. Biasanya harga semangka nonbiji hanya berkisar Rp5.000-6.000/kg paling mahal.
Untuk semangka biji juga mengalami kenaikan 40-50 persen, dari Rp3.000-4.000/kg kini menjadi Rp6.000/kg. Artinya penjualan semangka sangat riskan karena tinggi modal dari pada keuntungan.
"Ini harga semangka tertinggi selama saya jualan. Tapi walaupun harga semangka mahal namanya kami sebagai penjual tidak terpengaruh dengan naik turunnya harga buah. Harga jual tetap kita sesuaikan dengan keuntungan," ujarnya.
Meski harga semangka lagi tinggi, kata Juned namun persediaan di lapaknya selalu cepat habis. Umumnya buah semangka yang beredar di Aceh Tamiang dipasok dari wilayah Sumatera Utara. Sementara semangka lokal (Aceh) saat ini sedang tidak musim. Karena harga lagi mahal maka pengambilan semangka juga dibatasi oleh pedagang.
"Saat ini yang diuntungkan adalah petani yang sedang panen semangka. Tapi sayangnya kalau dari Aceh tidak ada barang, kami ambil semangka dari wilayah Tanah Karo, Sumatera Utara," terangnya.
Lebih lanjut Juned memastikan kemungkinan besar harga semangka tidak akan turun selama pasokan dari petani belum melimpah.
"Petani di Aceh kebanyakan menanam semangka di lahan sawah saat musim kering, namun saat ini sedang musim tanam padi tahunan, sehingga petani lebih pilih tanam padi ketimbang semangka," tukas Juned.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Juned (44), pedagang buah di kawasan Karang Baru, Aceh Tamiang, Kamis, mengatakan harga semangka sudah naik sejak bulan puasa April 2022.
Informasi yang ia peroleh dari agen buah, kenaikan harga semangka dipicu oleh beberapa faktor, di antaranya persediaan terbatas dan harga pupuk mahal.
"Terus merangkak naik ini harga semangka. Dari dua minggu puasa Rp7.000 per kg, pas lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah naik jadi Rp8.000 per kg dan setelah lebaran (saat ini) naik lagi jadi Rp9.000 per kg," kata Juned.
Menurutnya selama hampir 10 tahun dia jualan buah-buahan baru kali ini harga semangka mencapai Rp9.000/kg. Biasanya harga semangka nonbiji hanya berkisar Rp5.000-6.000/kg paling mahal.
Untuk semangka biji juga mengalami kenaikan 40-50 persen, dari Rp3.000-4.000/kg kini menjadi Rp6.000/kg. Artinya penjualan semangka sangat riskan karena tinggi modal dari pada keuntungan.
"Ini harga semangka tertinggi selama saya jualan. Tapi walaupun harga semangka mahal namanya kami sebagai penjual tidak terpengaruh dengan naik turunnya harga buah. Harga jual tetap kita sesuaikan dengan keuntungan," ujarnya.
Meski harga semangka lagi tinggi, kata Juned namun persediaan di lapaknya selalu cepat habis. Umumnya buah semangka yang beredar di Aceh Tamiang dipasok dari wilayah Sumatera Utara. Sementara semangka lokal (Aceh) saat ini sedang tidak musim. Karena harga lagi mahal maka pengambilan semangka juga dibatasi oleh pedagang.
"Saat ini yang diuntungkan adalah petani yang sedang panen semangka. Tapi sayangnya kalau dari Aceh tidak ada barang, kami ambil semangka dari wilayah Tanah Karo, Sumatera Utara," terangnya.
Lebih lanjut Juned memastikan kemungkinan besar harga semangka tidak akan turun selama pasokan dari petani belum melimpah.
"Petani di Aceh kebanyakan menanam semangka di lahan sawah saat musim kering, namun saat ini sedang musim tanam padi tahunan, sehingga petani lebih pilih tanam padi ketimbang semangka," tukas Juned.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022