Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, Aceh, mencatat terdapat 1.003 warga daerah itu menderita penyakit tuberkulosis atau TBC sepanjang 2022.
"Dari data akumulasi sejak Januari hingga pertengahan Juni 2022, ada 1.003 kasus TBC. Sedangkan terindikasi TBC sebanyak 5.414 orang," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Safwaliza di Lhokseumawe, Kamis.
Safwaliza mengatakan pihaknya terus melacak kontak erat secara terus menerus terhadap orang-orang yang terindikasi TBC. Selain itu juga memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan penularan TBC.
Dari total warga yang menderita penyakit TBC tersebut, kata Safwaliza, sebanyak 187 orang di antaranya dinyatakan sembuh, terdiri 114 laki-laki dan 73 perempuan.
"TBC berasal dari kuman yang dipicu rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat. Penyakit ini berbahaya dan mudah menular, namun bisa disembuhkan dengan melakukan pengobatan rawat dalam waktu enam bulan," kata Safwaliza.
Gejala penderita TBC awalnya mengalami batuk berkepanjangan dan jika sudah parah, maka akan mengeluarkan darah dalam dahaknya. Bahkan diperparah dengan timbulnya rasa nyeri dan sesak di bagian dada.
"Jika ini tidak segera diobati, maka bisa berakibat fatal. Penyakit TBC aktif yang tidak diobati dengan baik biasanya memengaruhi paru-paru, tetapi juga dapat memengaruhi bagian tubuh lainnya," kata Safwaliza.
Safwaliza mengimbau masyarakat agar lebih mawas diri. Apabila batuk lebih dua minggu kejelasan dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan yang ada.
"Masyarakat hendaknya menjaga kebersihan, baik untuk diri sendiri maupun lingkungannya. Perilaku hidup sehat cara efektif mencegah TBC dan penyakit lainnya," kata Safwaliza.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Dari data akumulasi sejak Januari hingga pertengahan Juni 2022, ada 1.003 kasus TBC. Sedangkan terindikasi TBC sebanyak 5.414 orang," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Safwaliza di Lhokseumawe, Kamis.
Safwaliza mengatakan pihaknya terus melacak kontak erat secara terus menerus terhadap orang-orang yang terindikasi TBC. Selain itu juga memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan penularan TBC.
Dari total warga yang menderita penyakit TBC tersebut, kata Safwaliza, sebanyak 187 orang di antaranya dinyatakan sembuh, terdiri 114 laki-laki dan 73 perempuan.
"TBC berasal dari kuman yang dipicu rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat. Penyakit ini berbahaya dan mudah menular, namun bisa disembuhkan dengan melakukan pengobatan rawat dalam waktu enam bulan," kata Safwaliza.
Gejala penderita TBC awalnya mengalami batuk berkepanjangan dan jika sudah parah, maka akan mengeluarkan darah dalam dahaknya. Bahkan diperparah dengan timbulnya rasa nyeri dan sesak di bagian dada.
"Jika ini tidak segera diobati, maka bisa berakibat fatal. Penyakit TBC aktif yang tidak diobati dengan baik biasanya memengaruhi paru-paru, tetapi juga dapat memengaruhi bagian tubuh lainnya," kata Safwaliza.
Safwaliza mengimbau masyarakat agar lebih mawas diri. Apabila batuk lebih dua minggu kejelasan dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan yang ada.
"Masyarakat hendaknya menjaga kebersihan, baik untuk diri sendiri maupun lingkungannya. Perilaku hidup sehat cara efektif mencegah TBC dan penyakit lainnya," kata Safwaliza.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022