Dua unit rumah dinas (kopel) milik karyawan perkebunan PT Socfindo di Desa Kebun Medang Ara, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang ludes terbakar.

Camat Karang Baru Fakhrurrazi Syamsuyar di Aceh Tamiang, Sabtu, mengatakan kejadian sekitar pukul 09.30 WIB.

"Awalnya api muncul dari bagian belakang dapur, kemudian membesar ke arah depan. Barang-barang di dalam rumah tidak sempat diselamatkan," kata Fakhrurrazi di lokasi kejadian.

Baca juga: Di lalap si jago merah, rumah panggung rata dengan tanah

Dijelaskan Fakhrurrazi bangunan rumah yang terbakar dua unit dihuni oleh tiga kepala keluarga (KK). Para korban kebakaran adalah Misnan dengan tanggungan dua orang, M Ayub dengan tanggungan tiga orang dan Hotduman Rajagukguk tanggungan empat orang.

"Jumlah korban kebakaran terdiri dari tiga KK atau 12 jiwa. Para korban untuk sementara mengungsi di rumah keluarga dan rumah yang disiapkan perusahaan PT Socfindo," ujar Fakhrurrazi.

Baca juga: Awali tugas, Pj Bupati Aceh Besar serahkan bantuan masa panik

Kebakaran rumah gandeng tersebut sudah berhasil dipadamkan oleh petugas BPBD Aceh Tamiang yang mengerahkan sejumlah mobil Damkar ke lokasi sekitar pukul 10.00 WIB. Diduga sumber api dari sebuah kabel sambungan listrik yang tidak standar. Saat ini TKP sudah dipasangi garis polisi oleh Polsek Karang Baru guna melakukan penyelidikan.

"Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran ini, total kerugian ditaksir mencapai Rp50 juta," sebut Fakhrurrazi Syamsuyar.

Pascainsiden kebakaran Camat Karang Baru Fakhrurrazi Syamsuyar bersama jajaran telah menyalurkan bantuan tanggap darurat yang diambil dari lumbung sosial kecamatan bantuan Kemensos RI.

Baca juga: Polisi dalami penyebab kebakaran perumahan dosen USK Banda Aceh

"Bantuan tanggap darurat telah kami salurkan kepada korban berupa sandang dan pangan yang bersumber dari lumbung sosial Kecamatan Karang Baru," pungkas Fakhrurrazi.

Sementara Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery sampai berita ini dikirim belum berhasil dikonfirmasi.

 

Pewarta: Dede Harison

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022