BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) memastikan pekerja korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKb) Nduga, Papua akan dirawat hingga sembuh.

Direktur Pelayanan BPJAMSOSTEK, Roswita Nilakurnia mengatakan pihaknya secara sigap melakukan Layanan Cepat Tanggap (LCT) untuk mengetahui apakah terdapat pekerja yang menjadi korban. 

Berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak terkait, diketahui bahwa seorang buruh kapal bernama Hasdin menjadi salah satu korban dalam kejadian tersebut. Pria yang tengah bekerja saat kejadian berlangsung, mengalami luka tembak di bagian kaki dan lengan, sehingga dirinya harus mendapat perawatan intensif di RSUD Mimika. 

Hasdin tergabung dalam Paguyuban Kerukunan Warga Sulawesi Selatan dan terdaftar sebagai peserta Bukan Penerima Upah (BPU) di BPJAMSOSTEK, sehingga musibah yang menimpanya termasuk dalam kecelakaan kerja. 

Pihaknya menyayangkan tindak kekerasan yang terjadi dan memastikan bahwa BPJAMSOSTEK akan menanggung seluruh biaya perawatan peserta yang menjadi korban, hingga sembuh tanpa batas biaya. 

“Jika korban tidak dapat bekerja untuk sementara waktu karena masih dalam masa pemulihan, BPJAMSOSTEK juga akan membayarkan santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) sebesar 100 persen upah yang dilaporkan selama 12 bulan dan selanjutnya 50 persen upah hingga sembuh. 

Roswita mengatakan bahwa kejadian serupa sering terjadi, khususnya di daerah yang rawan konflik, karena itu pihaknya mengimbau kepada seluruh pekerja untuk membekali diri dengan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan, di mana risiko dalam bekerja dapat menimpa siapa saja dan kapan saja. 

Pemerintah melalui BPJAMSOSTEK hadir memberikan perlindungan melalui lima program yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP) dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). 

“Kami berharap kejadian ini tidak terulang kembali. Namun hal ini sekaligus menjadi bukti pentingnya perlindungan jaminan sosial, karena dengan adanya perlindungan dari BPJAMSOSTEK, pekerja dapat bekerja dengan tenang yang secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas kerjanya,” katanya Roswita. 

Pada kesempatan yang lain kepala Kantor Cabang Banda Aceh, Syarifah Wan Fatimah menyampaikan pihaknya atas nama BPJS Ketenagakerjaan Banda Aceh sangat menyayangkan atas kejadian ini, semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali, baik di daerah Papua maupun di daerah lainnya.

Syarifah mengajak kepada seluruh pihak agar melindungi dirinya melalui program jaminan sosial BPJAMSOSTEK. 

“Mari kita lindungi diri kita dengan program jaminan sosial BPJAMSOSTEK,” ajak Syarifah.

Pewarta: M Ifdhal

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022