Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Penang bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Aceh mempromosikan produk-produk unggulan provinsi paling barat di Indonesia itu di pasar Kedah, Malaysia.
Penyelenggaraan acara Promosi Perdagangan Aceh-Kedah pada Selasa (19/7), yang terlaksana secara hibrida di Sungai Petani Kedah, Malaysia, dan di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Aceh tersebut, menurut Konjen RI Penang Bambang Suharto, sejalan dengan semangat untuk tidak menyerah dalam menghadapi kecemasan ekonomi akibat fenomena global yang terjadi saat ini.
Bambang mengatakan setelah dunia terdampak pandemi COVID-19, dan menghadapi transisi ke masa endemik, kini saatnya bagi semua pihak untuk bangkit kembali membangun perekonomian.
Aceh dan Kedah masing-masing memiliki potensi yang dapat menggandeng dalam kerja sama perdagangan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan. Ia mengatakan kedekatan geografis dan utamanya kedekatan sosial budaya masyarakat Aceh dan Kedah merupakan faktor pendukung potensial kerja sama yang dimaksud.
Baca juga: Ini produk unggulan yang dipamerkan di Pekan Raya Cahaya Aceh
Berlatar belakang alasan tersebut KJRI Penang melalui diplomasi ekonominya menggunakan promosi produk-produk unggulan Aceh ke pasar Kedah lagi, ujar dia.
Sebanyak 16 pengusaha Aceh telah bertemu dengan pelaku usaha di Kedah. Harapannya melalui promosi itu membuat produk-produk Aceh dapat semakin dikenal di Malaysia.
Para pengusaha dari Aceh menawarkan kopi, coklat, ikan, rempah, gula merah, pinang, jahe, kopra, tapioka, sagu, tepung pisang, kerajinan tangan berupa tas bordiran Aceh, kosmetik berupa parfum dan fashion, serta obat herbal juga.
Baca juga: Dekranasda Sabang juara produk kerajinan unggulan se Aceh
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Aceh Mohd Tanwir mengatakan dirinya berharap kegiatan tersebut dapat mendatangkan efek berganda bagi provinsinya dan Kedah. Aceh siap menyambut mitra dagang internasional dengan dibukanya kembali Bandara Sultan Iskandar Muda untuk penerbangan internasional sejak 17 Juli 2022.
"Aceh selama ini telah aktif melakukan promosi perdagangan di Malaysia, terutama di Penang," ujar dia.
Sementara itu, Presiden Perdasama Malaysia dan Ketua Dewan Perniagaan Melayu Malaysia (DPMM) Kedah menyampaikan penghargaan kepada KJRI Penang melalui penyelenggaraan webinar tersebut.
Baca juga: Produk unggulan Aceh dapat atensi tinggi di Expo 2020 Dubai
Acara itu, menurut dia, merupakan kesempatan bagi para pengusaha Kedah untuk lebih mengenal Aceh beserta produk-produk unggulan mereka. Secara khusus diharapkan agar apa yang selama ini dilakukan oleh Penang dan Medan dalam kerja sama selama ini dapat dilakukan pula oleh Aceh dan Kedah.
Ashok Kumar sebagai salah satu pengimpor batik dari Kedah mengatakan telah memulai mengimpor batik Indonesia sejak 1987 dan turun langsung menemui perajin batik Indonesia, khususnya dari Pekalongan. Baginya, kunci keberhasilan dalam perdagangan adalah kejujuran yang akan menumbuhkan kepercayaan dari konsumen maupun produsen.
Hadir dalam webinar adalah Konjen RI Penang Bambang Suharto, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Aceh Ir Mohd Tanwir, Presiden Persatuan Pedagang dan Pengusaha Melayu Malaysia (PERDASAMA) Mejar Abdull Rahim bid Saad, Ketua Dewan Perniagaan Melayu Malaysia (DPMM) Kedah Zayad bin Md Ismail, Ketua Dewan Perniagaan dan Perindustrian India (DPPI) Kedah S Shreekanth dan sejumlah 43 pengusaha dari ketiga organisasi dagang dimaksud.
Hadir pula secara daring Atase Perdagangan KBRI Kuala Lumpur Deden Muhammad Fajar Shiddiq.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Penyelenggaraan acara Promosi Perdagangan Aceh-Kedah pada Selasa (19/7), yang terlaksana secara hibrida di Sungai Petani Kedah, Malaysia, dan di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Aceh tersebut, menurut Konjen RI Penang Bambang Suharto, sejalan dengan semangat untuk tidak menyerah dalam menghadapi kecemasan ekonomi akibat fenomena global yang terjadi saat ini.
Bambang mengatakan setelah dunia terdampak pandemi COVID-19, dan menghadapi transisi ke masa endemik, kini saatnya bagi semua pihak untuk bangkit kembali membangun perekonomian.
Aceh dan Kedah masing-masing memiliki potensi yang dapat menggandeng dalam kerja sama perdagangan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan. Ia mengatakan kedekatan geografis dan utamanya kedekatan sosial budaya masyarakat Aceh dan Kedah merupakan faktor pendukung potensial kerja sama yang dimaksud.
Baca juga: Ini produk unggulan yang dipamerkan di Pekan Raya Cahaya Aceh
Berlatar belakang alasan tersebut KJRI Penang melalui diplomasi ekonominya menggunakan promosi produk-produk unggulan Aceh ke pasar Kedah lagi, ujar dia.
Sebanyak 16 pengusaha Aceh telah bertemu dengan pelaku usaha di Kedah. Harapannya melalui promosi itu membuat produk-produk Aceh dapat semakin dikenal di Malaysia.
Para pengusaha dari Aceh menawarkan kopi, coklat, ikan, rempah, gula merah, pinang, jahe, kopra, tapioka, sagu, tepung pisang, kerajinan tangan berupa tas bordiran Aceh, kosmetik berupa parfum dan fashion, serta obat herbal juga.
Baca juga: Dekranasda Sabang juara produk kerajinan unggulan se Aceh
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Aceh Mohd Tanwir mengatakan dirinya berharap kegiatan tersebut dapat mendatangkan efek berganda bagi provinsinya dan Kedah. Aceh siap menyambut mitra dagang internasional dengan dibukanya kembali Bandara Sultan Iskandar Muda untuk penerbangan internasional sejak 17 Juli 2022.
"Aceh selama ini telah aktif melakukan promosi perdagangan di Malaysia, terutama di Penang," ujar dia.
Sementara itu, Presiden Perdasama Malaysia dan Ketua Dewan Perniagaan Melayu Malaysia (DPMM) Kedah menyampaikan penghargaan kepada KJRI Penang melalui penyelenggaraan webinar tersebut.
Baca juga: Produk unggulan Aceh dapat atensi tinggi di Expo 2020 Dubai
Acara itu, menurut dia, merupakan kesempatan bagi para pengusaha Kedah untuk lebih mengenal Aceh beserta produk-produk unggulan mereka. Secara khusus diharapkan agar apa yang selama ini dilakukan oleh Penang dan Medan dalam kerja sama selama ini dapat dilakukan pula oleh Aceh dan Kedah.
Ashok Kumar sebagai salah satu pengimpor batik dari Kedah mengatakan telah memulai mengimpor batik Indonesia sejak 1987 dan turun langsung menemui perajin batik Indonesia, khususnya dari Pekalongan. Baginya, kunci keberhasilan dalam perdagangan adalah kejujuran yang akan menumbuhkan kepercayaan dari konsumen maupun produsen.
Hadir dalam webinar adalah Konjen RI Penang Bambang Suharto, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Aceh Ir Mohd Tanwir, Presiden Persatuan Pedagang dan Pengusaha Melayu Malaysia (PERDASAMA) Mejar Abdull Rahim bid Saad, Ketua Dewan Perniagaan Melayu Malaysia (DPMM) Kedah Zayad bin Md Ismail, Ketua Dewan Perniagaan dan Perindustrian India (DPPI) Kedah S Shreekanth dan sejumlah 43 pengusaha dari ketiga organisasi dagang dimaksud.
Hadir pula secara daring Atase Perdagangan KBRI Kuala Lumpur Deden Muhammad Fajar Shiddiq.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022