Tangerang Selatan (ANTARA Aceh) - Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal bertemu dengan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany di Aula Lantai IV Balai Kota Tangerang Selatan.
Di akhir pertemuan, kedua wali kota perempuan tersebut menandatangani MoU kerja sama antara kedua pemerintah kota di bidang pendidikan, kesehatan, layanan terpadu, dan bidang-bidang lainnya sesuai dengan kebutuhan kota masing-masing.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Illiza didampingi oleh Sekda Bahagia, Asisten Administrasi Umum M Nurdin, Kepala Bappeda Iskandar, Kepala DPKAD Purnama Kaya, dan Kabag Administrasi Pembangunan Maulidar. Sementara Airin didampingi Sekda Tangsel Muhammad, Asisten I Ismunandar, Kabag Pemerintahan Malpi Sepdania, Kabag Hukum Ade Iriana, dan sejumlah Kepala SKPK terkait.
Dalam sambutannya, Illiza menyebutkan kedatangan pihaknya ke Tangsel guna mempelajari sistem informasi dan keuangan daerah yang terintegrasi. ''Saat ini Banda Aceh telah memiliki 82 buah aplikasi berbasis IT yang dapat diadopsi oleh kabupaten/kota lain secara gratis. Semua aplikasi ini sifatnya 'merah putih','' katanya.
Menurutnya, puluhan aplikasi tersebut umumnya dibangun oleh staf Pemko Banda Aceh di bawah bimbingan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada tahap-tahap awalnya. ''Ini merupakan lahan dakwah untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik,'' kata Illiza.
''Namun bukan berarti Banda Aceh sudah lebih baik. Kami terus belajar ke kabupaten/kota lain yang memiliki aplikasi yang dapat membantu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik di kota kami,'' katanya.
Illiza juga mengakui, dari 82 aplikasi milik Pemko Banda Aceh tersebut, beberapa di antaranya belum terintegrasi dengan baik. Oleh karenanya, ia membawa sejumlah staf dan tenaga IT untuk menganalisa aplikasi yang dimiliki Pemko Tangsel.
''Selanjutnya akan kita adopsi sesuai dengan kebutuhan Pemko Banda Aceh,'' katanya lagi seraya menyampaikan terima kasih atas sambutan yang sangat ramah dan hangat dari Pemko Tangsel atas kunjungan kerja dirinya dan rombongan.
Sementara Wali Kota Airin menyebutkan dirinya selaku Wali Kota Tangsel memiliki niat yang sama dengan seluruh kepala daerah di Indonesia untuk memajukan daerah yang dipimpinnya demia masa depan Indonesia yang lebih baik dan maju.
''Kami juga merasa tersanjung dengan Kunker Pemko Banda Aceh guna mempelajari aplikasi yang diterapkan Pemko Tangsel. Kami baru memiliki 10 aplikasi, dan selama ini Pemko Tangsel juga mendapatkan asistensi dari BPPT,'' ungkapnya.
Ia juga menyebutkan, seharusnya pihaknya yang belajar kepada Pemko Banda Aceh mengingat begitu banyaknya penghargaan/anugerah yang telah diukir Banda Aceh di bawah kepemimpinan Illiza.
''Melalui jalur kerja sama yang telah dibuka Pemko Banda Aceh hari ini dapat membuka akses juga bagi kami untuk belajar banyak dari Banda Aceh,'' tutupnya seraya berjanji pada tahun ini ia akan membalas kunjungan Illiza untuk saling berbagi best practice kedua kota.
Di akhir pertemuan, kedua wali kota perempuan tersebut menandatangani MoU kerja sama antara kedua pemerintah kota di bidang pendidikan, kesehatan, layanan terpadu, dan bidang-bidang lainnya sesuai dengan kebutuhan kota masing-masing.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Illiza didampingi oleh Sekda Bahagia, Asisten Administrasi Umum M Nurdin, Kepala Bappeda Iskandar, Kepala DPKAD Purnama Kaya, dan Kabag Administrasi Pembangunan Maulidar. Sementara Airin didampingi Sekda Tangsel Muhammad, Asisten I Ismunandar, Kabag Pemerintahan Malpi Sepdania, Kabag Hukum Ade Iriana, dan sejumlah Kepala SKPK terkait.
Dalam sambutannya, Illiza menyebutkan kedatangan pihaknya ke Tangsel guna mempelajari sistem informasi dan keuangan daerah yang terintegrasi. ''Saat ini Banda Aceh telah memiliki 82 buah aplikasi berbasis IT yang dapat diadopsi oleh kabupaten/kota lain secara gratis. Semua aplikasi ini sifatnya 'merah putih','' katanya.
Menurutnya, puluhan aplikasi tersebut umumnya dibangun oleh staf Pemko Banda Aceh di bawah bimbingan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada tahap-tahap awalnya. ''Ini merupakan lahan dakwah untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik,'' kata Illiza.
''Namun bukan berarti Banda Aceh sudah lebih baik. Kami terus belajar ke kabupaten/kota lain yang memiliki aplikasi yang dapat membantu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik di kota kami,'' katanya.
Illiza juga mengakui, dari 82 aplikasi milik Pemko Banda Aceh tersebut, beberapa di antaranya belum terintegrasi dengan baik. Oleh karenanya, ia membawa sejumlah staf dan tenaga IT untuk menganalisa aplikasi yang dimiliki Pemko Tangsel.
''Selanjutnya akan kita adopsi sesuai dengan kebutuhan Pemko Banda Aceh,'' katanya lagi seraya menyampaikan terima kasih atas sambutan yang sangat ramah dan hangat dari Pemko Tangsel atas kunjungan kerja dirinya dan rombongan.
Sementara Wali Kota Airin menyebutkan dirinya selaku Wali Kota Tangsel memiliki niat yang sama dengan seluruh kepala daerah di Indonesia untuk memajukan daerah yang dipimpinnya demia masa depan Indonesia yang lebih baik dan maju.
''Kami juga merasa tersanjung dengan Kunker Pemko Banda Aceh guna mempelajari aplikasi yang diterapkan Pemko Tangsel. Kami baru memiliki 10 aplikasi, dan selama ini Pemko Tangsel juga mendapatkan asistensi dari BPPT,'' ungkapnya.
Ia juga menyebutkan, seharusnya pihaknya yang belajar kepada Pemko Banda Aceh mengingat begitu banyaknya penghargaan/anugerah yang telah diukir Banda Aceh di bawah kepemimpinan Illiza.
''Melalui jalur kerja sama yang telah dibuka Pemko Banda Aceh hari ini dapat membuka akses juga bagi kami untuk belajar banyak dari Banda Aceh,'' tutupnya seraya berjanji pada tahun ini ia akan membalas kunjungan Illiza untuk saling berbagi best practice kedua kota.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016