Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) menyatakan optimistis alumni perguruan tinggi tersebut akan mampu menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif.
“Selama kuliah mereka telah dibekali kompetensi baik dari segi akademik maupun soft skill lainnya sehingga saya sangat yakin mereka mampu menghadapi tantangan dalam dunia kerja,” kata Rektor USK Prof Marwan di Darussalam, Banda Aceh, Rabu.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela sidang terbuka wisuda sebanyak 1.405 wisudawan untuk periode Mei – Juli dari program Pascasarjana, Spesialis, Pendidikan Profesi dan Diploma di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh.
Ia menyebutkan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa per Februari 2022, tingkat pengangguran Indonesia tercatat sebesar 5,83 persen dari total penduduk usia kerja dan hampir 14 persen adalah penduduk lulusan jenjang diploma dan sarjana (S1).
Rektor menjelaskan para alumni telah dilatih untuk menjawab berbagai persoalan dengan diterjunkan langsung ke masyarakat untuk melihat permasalahan masyarakat dari dekat, dan mencoba menyelesaikannya dengan bekal kompetensi yang telah mereka dapatkan.
Karena itu ia meyakini lulusan dari perguruan tinggi “jantong hatee” rakyat Aceh itu akan mampu melewati semua tantangan tersebut.
Ia menambahkan dalam waktu dekat USK akan segera bertransformasi menjadi Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTN BH), di mana saat ini usulan tersebut sudah masuk ke Sekretariat Negara, sehingga hanya tinggal menunggu waktu untuk ditandatangani Presiden.
“Kami mohon doa dan dukungannya agar proses peningkatan status ini dapat segera terwujud, sehingga USK bisa lebih mandiri dan optimal dalam memberikan layanan pendidikannya,” kata Rektor.
Pada wisuda kali ini, USK melaksanakannya dalam dua hari yakni sebanyak 703 wisuda hari pertama dan hari kedua berjumlah 702 wisudawan.
Ia merincikan dari jumlah wisudawan tersebut, 439 di antaranya berhasil lulus dengan predikat pujian atau cumlaude.
Rektor mengatakan, para wisudawan yang dilepas ini merupakan salah satu kelompok mahasiswa yang menjalani blended learning method pada masa perkuliahannya.
Mereka sempat menjalani perkuliahan secara luring, namun kemudian beralih ke metode daring selama pandemi COVID-19 terjadi.
“Kami menyampaikan permohonan maaf kepada para orang tua/wali karena di masa perkuliahan para mahasiswa ini tidak memperoleh kesempatan kuliah secara luring sepenuhnya,” demikian Rektor.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022