Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat pada bulan April Provinsi Aceh mengalami deflasi sebesar 0,76 persen akibat turunnya harga bahan pokok di pasaran pada bulan tersebut.

"Kebijakan penurunan harga bahan bakar minyak dan tarif dasar listrik yang dilakukan oleh pemerintah berdampak terhadap penurunan harga bahan makanan yang terjadi pada April," kata Kepala BPS Aceh, Hermanto di Banda Aceh, Senin.

Ia menjelaskan kelompok bahan makanan berandil sebesar 3,65 persen terhadap deflasi Aceh dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 2,03 persen serta kelompok perumahan, air, listrtik, gas dan bahan bakar lainnya 0,11 persen.

Hermanto menyebutkan pada April Kota Banda Aceh mengalami deflasi sebesar 1,09 persen, Lhokseumawe 0,39 persen dan Meulaboh 0,14 persen sehingga secara agregat Aceh mengalami deflasi 0,76 persen pada bulan itu.

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada bulan tersebut di antaranya tongkol, bensin, daging ayam ras, cabai merah, beras, kembung, udang basah, dencis dan tarif listrik.

Sementara yang mengalami kenaikan pada bulan tersebut di antaranya jeruk, rokok kretek, bawang merah, tomat sayur, minyak goreng, apel dan pir.

Dari 23 kota di Sumatera yang dipantau pada April, tercatat seluruh daerah mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,79 persen dan terendah di Kota Bungo sebesar 0,12 persen.

Pihaknya berharap agar Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota dapat terus mengontrol persediaan dan jalur distribusi komoditi dari daerah penghasil sehingga harga di pasaran tetap stabil atau turun.

Pewarta: Pewarta : Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016