Wakil Wali Kota Sabang Suradji Junus menyatakan kader ulama saat ini dituntut untuk memiliki kompetensi intelektual dan integritas moral yang utuh.
"Kompetensi intelektual tersebut sebagai upaya untuk mampu merespon berbagai gejala sosial, sehingga dapat berperan maksimal di tengah-tengah masyarakat," kata Suradji di Kota Sabang, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan ketika membuka Pendidikan Kader Ulama Tahun 2022 yang diselenggarakan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Sabang di Kota Sabang.
Menurutnya, pendidikan kader ulama merupakan salah satu program dan tugas pokok MPU sekaligus solusi dalam menyiapkan kader ulama yang matang untuk menghadapi perkembangan zaman.
Menurut dia saat ini banyak hal yang harus diselesaikan dan pertimbangkan mengingat pentingnya alih generasi ulama di tengah krisis ulama.
“Menyaksikan kondisi saat ini, maka akan sangat sulit untuk mencari pengganti ulama yang memiliki integritas, konsistensi, bersahaja, rendah hati, serta menjadi panutan bagi masyarakat," katanya.
Dia berharap MPU dapat menyiapkan kader ulama yang berkompeten dan mampu menyelesaikan permasalahan di tengah umat.
Sementara itu, Ketua MPU Aceh Tgk Faisal Ali mengatakan pendidikan ini penting dilakukan untuk menyiapkan kader ulama dalam mengisi kekosongan ulama yang mampu bertanggung jawab, serta menyelesaikan permasalahan umat.
"Jadi ini sangat penting, kader ulama ini harus bisa melihat dan menganalisa sesuatu itu bukan pada takaran hitam dan putih, tapi ada juga di luar itu yang perlu kita dalami. Karena ada pandangan-pandangan keagamaan yang memang perlu kita selaraskan dengan keadaan-keadaan saat ini," katanya.
Kader ulama harus mampu beradaptasi dan bisa mengisi celah pembangunan dalam konteks keagamaan, karena pembangunan yang dihasilkan dengan ilmu pengetahuan terutama terkait moral masyarakat, akan selalu bermanfaat.
Pendidikan kader ulama diikuti 30 orang peserta yang terdiri dari santri dayah, mahasiswa dan utusan dari gampong, yang berlangsung mulai 23 Agustus hingga 11 September 2022.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Kompetensi intelektual tersebut sebagai upaya untuk mampu merespon berbagai gejala sosial, sehingga dapat berperan maksimal di tengah-tengah masyarakat," kata Suradji di Kota Sabang, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan ketika membuka Pendidikan Kader Ulama Tahun 2022 yang diselenggarakan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Sabang di Kota Sabang.
Menurutnya, pendidikan kader ulama merupakan salah satu program dan tugas pokok MPU sekaligus solusi dalam menyiapkan kader ulama yang matang untuk menghadapi perkembangan zaman.
Menurut dia saat ini banyak hal yang harus diselesaikan dan pertimbangkan mengingat pentingnya alih generasi ulama di tengah krisis ulama.
“Menyaksikan kondisi saat ini, maka akan sangat sulit untuk mencari pengganti ulama yang memiliki integritas, konsistensi, bersahaja, rendah hati, serta menjadi panutan bagi masyarakat," katanya.
Dia berharap MPU dapat menyiapkan kader ulama yang berkompeten dan mampu menyelesaikan permasalahan di tengah umat.
Sementara itu, Ketua MPU Aceh Tgk Faisal Ali mengatakan pendidikan ini penting dilakukan untuk menyiapkan kader ulama dalam mengisi kekosongan ulama yang mampu bertanggung jawab, serta menyelesaikan permasalahan umat.
"Jadi ini sangat penting, kader ulama ini harus bisa melihat dan menganalisa sesuatu itu bukan pada takaran hitam dan putih, tapi ada juga di luar itu yang perlu kita dalami. Karena ada pandangan-pandangan keagamaan yang memang perlu kita selaraskan dengan keadaan-keadaan saat ini," katanya.
Kader ulama harus mampu beradaptasi dan bisa mengisi celah pembangunan dalam konteks keagamaan, karena pembangunan yang dihasilkan dengan ilmu pengetahuan terutama terkait moral masyarakat, akan selalu bermanfaat.
Pendidikan kader ulama diikuti 30 orang peserta yang terdiri dari santri dayah, mahasiswa dan utusan dari gampong, yang berlangsung mulai 23 Agustus hingga 11 September 2022.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022