Pemerintah Kota Sabang dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB daerah setempat berkomitmen untuk memperkuat peningkatan keterampilan dan kemandirian warga binaan pemasyarakatan (WBP) dalam menjalankan usaha.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Sabang Agus Halim, Rabu, mengatakan pembinaan dan pelatihan yang diberikan kepada warga binaan seperti pembuatan produk industri rumah tangga.
“Misalnya, pengolahan bahan makanan dari ikan, pembuatan kerajinan, juga pelatihan menjahit. Kami akan menyediakan instruktur ahli untuk itu dan juga akan siapkan kondisi yang layak untuk WBP," kata Agus di Kota Sabang.
Selain itu, lanjut dia, Disperindagkop dan UKM juga akan membantu membuatkan merek dan logo terhadap produk olahan warga binaan melalui program Bantan Meulabo, serta memasarkan produk tersebut melalui program Hameh Meukat (Kamis Jualan).
Agus menambahkan, pihaknya akan terus memberikan pembinaan dan pelatihan secara berkelanjutan bagi warga binaan. Komitmen ini tertuang dalam kesepakatan bersama antara Disperindagkop UKM Sabang dan Rutan Kelas IIB Kota Sabang.
Sementara itu, Kepala Rutan Kelas IIB Sabang Muhammad Nasir mengatakan kerjasama itu bertujuan untuk mewujudkan permasyarakatan yang terukur bagi warga binaan, sehingga mampu menjadi sumber daya manusia yang produktif saat kembali di tengah masyarakat.
Kata Nasir, sinergi yang terjalin itu sangat membantu Rutan Kelas IIB Sabang dalam menciptakan Rutan yang rukun dan mampu mengembangkan bakat warga binaan.
“Serta mengarahkan keterampilan dan kemampuan yang dimiliki WBP melalui proses pelatihan maupun pembinaan ini, hingga mampu membuka lahan kerja nantinya," kata Nasir.
Nasir menyebut, sejauh ini pihaknya telah membina warga binaan untuk memproduksi minuman botol dengan varian kopi dan cokelat.
Meski belum dipatenkan, lanjut dia, produk tersebut telah mulai dipasarkan, namun tidak dijual dalam jumlah yang besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Sabang Agus Halim, Rabu, mengatakan pembinaan dan pelatihan yang diberikan kepada warga binaan seperti pembuatan produk industri rumah tangga.
“Misalnya, pengolahan bahan makanan dari ikan, pembuatan kerajinan, juga pelatihan menjahit. Kami akan menyediakan instruktur ahli untuk itu dan juga akan siapkan kondisi yang layak untuk WBP," kata Agus di Kota Sabang.
Selain itu, lanjut dia, Disperindagkop dan UKM juga akan membantu membuatkan merek dan logo terhadap produk olahan warga binaan melalui program Bantan Meulabo, serta memasarkan produk tersebut melalui program Hameh Meukat (Kamis Jualan).
Agus menambahkan, pihaknya akan terus memberikan pembinaan dan pelatihan secara berkelanjutan bagi warga binaan. Komitmen ini tertuang dalam kesepakatan bersama antara Disperindagkop UKM Sabang dan Rutan Kelas IIB Kota Sabang.
Sementara itu, Kepala Rutan Kelas IIB Sabang Muhammad Nasir mengatakan kerjasama itu bertujuan untuk mewujudkan permasyarakatan yang terukur bagi warga binaan, sehingga mampu menjadi sumber daya manusia yang produktif saat kembali di tengah masyarakat.
Kata Nasir, sinergi yang terjalin itu sangat membantu Rutan Kelas IIB Sabang dalam menciptakan Rutan yang rukun dan mampu mengembangkan bakat warga binaan.
“Serta mengarahkan keterampilan dan kemampuan yang dimiliki WBP melalui proses pelatihan maupun pembinaan ini, hingga mampu membuka lahan kerja nantinya," kata Nasir.
Nasir menyebut, sejauh ini pihaknya telah membina warga binaan untuk memproduksi minuman botol dengan varian kopi dan cokelat.
Meski belum dipatenkan, lanjut dia, produk tersebut telah mulai dipasarkan, namun tidak dijual dalam jumlah yang besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022