Delapan mahasiswa dilaporkan cidera saat unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Senin.

Demo para mahasiswa diwarnai kericuhan dan bentrok dengan aparat keamanan sesaat setelah massa melakukan pembakaran ban di halaman Gedung DPRK setempat.

"Delapan rekan kami mengalami cidera, sebagian sudah dibawa ke rumah sakit," kata Koordinator Aksi, Saparuda.

Para mahasiswa diduga mengalami cidera akibat adanya pemukulan oleh pihak kepolisian.

Menanggapi hal ini para mahasiswa mengaku akan melaporkan dugaan pemukulan tersebut ke Polda Aceh dan Mabes Polri.

"Kami akan musyawarah dulu, baru nanti kita laporkan," kata Saparuda.

Kapolres Aceh Tengah AKBP Nurrochman Nulhakim SIK mengatakan akan bertanggung jawab terhadap para mahasiswa yang mengalami cidera.

Dia juga menyampaikan permohonan maaf atas adanya insiden tersebut.

"Atas nama pribadi dan institusi kami menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini," katanya.

Aksi demo tolak kenaikan harga BBM ini diikuti ratusan mahasiswa se Kabupaten Aceh Tengah.

Mereka menggelar aksi dan berorasi di halaman depan Gedung DPRK setempat dan akhirnya menggelar audiensi bersama Wakil Rakyat di Ruang Sidang Gedung Dewan tersebut.

Pewarta: Kurnia Muhadi

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022