Tapaktuan (ANTARA Aceh) - Tanggul pengaman pantai bermaterial batu gajah yang baru siap dikerjakan tahun 2014 di Kota Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, telah rusak akibat dihantam ombak pasang.

Ketua Lembaga Independen Bersih Aceh Selatan (Libas), Mayfendri kepada wartawan di Tapaktuan, Jumat menyatakan, dinas terkait segera melakukan penanggulangan sebelum mengalami rusak parah, sehingga mengancam keberadaan bangunan lainnya yang berdiri di sepanjang pantai tersebut.

"Kami minta kepada pihak Dinas Bina Marga dan Cipta Karya segera melakukan upaya penanggulangan terhadap tanggul yang telah rusak di bibir pantai Sungai Serullah. Langkah itu penting harus ditindaklanjuti segera sebelum tanggul tersebut mengalami kerusakan yang lebih parah," katanya.

Ia juga mempertanyakan kualitas pekerjaan proyek yang bernilai miliaran rupiah tersebut, karena keberadaannya yang selesai dibangun akhir tahun 2014, belum sampai dua tahun namun anehnya justru sudah ambruk akibat dihantam ombak.

"Bukankah sebelum proyek itu dibangun, pihak dinas terkait harus terlebih dulu melakukan kajian dan analisis secara mendalam menyangkut kekuatan terjangan ombak dan kecepatan arus laut. Dengan kejadian tersebut maka diketahui sejauh mana bahan material batu gajah yang harus digunakan untuk pembangunan tanggul tersebut," ujarnya.

Atas dasar itupula, Mayfendri mempertanyatakan bahan material batu gajah yang digunakan oleh pihak kontraktor pelaksana pembangunan tanggul pengaman pantai di belakang Kantor Polsek Tapaktuan tersebut.

Soalnya, lanjut dia, jika konstruksi bangunan tanggul itu benar-benar kokoh sangat tidak mungkin sudah ambruk dalam rentang waktu pekerjaan kurang dari dua tahun.

"Jika memang ada potensi penyimpangan atau indikasi korupsi yang merugikan keuangan negara, maka pihak penegak hukum harus mengusutnya, sehingga tidak merugikan masyarakat dan daerah," pintanya.

Kepala Dinas BMCK Aceh Selatan, Bahrum yang dihubungi mengaku tanggul pengaman pantai tersebut mengalami kerusakan sepanjang beberapa meter.

Menurutnya, kerusakan tersebut akibat bencana alam yakni terjangan ombak laut yang mengganas sejak beberapa minggu terakhir.

Atas kerusakan itu, dia berjanji segera akan memerintahkan kontraktor pelaksana untuk memperbaikinya kembali.

"Saya telah menghubungi pihak kontraktor supaya segera meninjau lokasi dalam rangka persiapan untuk memperbaikinya kembali," ujar Bahrum.

Dia menjelaskan, tanggul pengaman pantai sepanjang lebih kurang 157 meter itu dibangun pada tahun 2014.

"Kerusakan beberapa meter itu akibat diterjang ombak besar. Saya sudah memerintahkan pihak kontraktornya untuk melakukan perbaikan. Soal anggarannya saya tidak terlalu ingat lagi," katanya.

Pewarta: Pewarta : Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016