Sekolah islam Al-Azhar Cairo Banda Aceh yang bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Sosial dan Dakwah Al-Azhar Aceh menjadi salah satu sekolah di ibu kota provinsi Aceh yang memanfaatkan teknologi tablet (iPad) sebagai media pembelajarannya.

"Jadi mulai kelas IV itu tidak bawa buku lagi di tas. Semua bahan ajar ada di gadget yang mereka miliki. Tidak perlu bawa banyak buku lagi," kata Ketua Yayasan Pendidikan Sosial dan Dakwah Al-Azhar Aceh Imam Akbar Muttaqien, di Banda Aceh, Selasa. 

Hal itu disampaikan Imam Akbar saat dirinya bersama pengurus yayasan menemui Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq dalam rangka diskusi terkait program yang diterapkan di sekolah tersebut.

Dalam pertemuan ini, Imam menyampaikan bahwa sekolah islam Al-Azhar Cairo Banda Aceh itu berdiri sejak tahun 2.000 dimulai dengan membuka TK. Tujuh tahun kemudian, berhasil mendirikan dan SMP pada 2015.

Awalnya, tempat pendidikan tersebut bernama sekolah islam terpadu Al-Azhar, program tahfidz sebagai pembelajaran unggulan di sekolah itu. 

Kemudian, kata Imam, seiring berjalannya waktu mereka melihat perlu penambahan program penting yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini, yakni pembelajaran berbasis teknologi. 

"Karena itu, pada 2018 lalu yayasan ini merubah nama menjadi sekolah islam Al-Azhar Cairo Banda Aceh, dengan sistem belajar menggunakan teknologi berupa tablet," ujar Imam.

Sementara itu, Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq menyambut baik keberadaan sekolah islam Al-Azhar Cairo Banda Aceh tersebut.

Bahkan, dirinya mengapresiasi inovasi yang telah dikembangkan yayasan tersebut dengan menerapkan sistem program pembelajaran menggunakan teknologi.

"Inovasi seperti ini penting, sehingga siswa bisa memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dalam belajar, dan menjadi lebih mudah, siswa tidak direpotkan lagi dengan fotocopy bahan dan materi pelajaran," kata Bakri Siddiq.

Namun, Bakri mengingatkan, kemajuan yang di sekolah juga harus dibarengi dengan pembentukan karakter terhadap siswa-siswi nya. 

"Pesan saya harus diimbangi dengan pembentukan karakter. Generasi Aceh harus berkarakter. Takzim ke orang tua dan guru harus kita ajarkan sejak dini, kita biasakan," ujarnya.

Selain itu, Bakri juga mengingatkan agar sekolah dapat menerapkan dan menonjolkan pendidikan terkait kearifan lokal. Kemudian, pembelajaran tentang syariat agar mereka tumbuh religi.

"Menjadi lengkap kalau pendidikan agama islam dan kearifan lokal itu diimbangi dengan menguasai teknologi," demikian Bakri Siddiq.
 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022