Aceh Timur (ANTARA) - Gubernur Aceh Muzakir Manaf menegaskan bupati atau kepala daerah yang cengeng dan tidak mampu menangani bencana banjir lebih baik mengundurkan diri.
"Kalau ada bupati yang cengeng dan menyerah menghadapi musibah ini, silakan mengundurkan diri atau turun dari jabatan. Kita ganti dengan yang lain yang siap bekerja untuk rakyat," kata Muzakir Manaf di Aceh Timur, Jumat.
Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Aceh Muzakir Manaf menyikapi adanya sejumlah kepala daerah yang menyatakan ketidaksanggupan dalam menangani bencana banjir di wilayahnya.
Menurut Gubernur, banjir yang terjadi saat ini bukan bencana biasa. Banjir yang melanda Aceh sebagai tsunami jilid kedua karena dampak dan luas wilayah terdampaknya lebih parah dari peristiwa tsunami pada 2004.
Baca: Bupati: Korban bencana di Aceh Timur butuh hunian sementara
"Kalau tsunami 2004, air hanya datang sekitar dua jam. Akan tetapi, bencana banjir kali ini, air menggenangi rumah warga sampai lima hari lebih. Ini penderitaan luar biasa bagi rakyat Aceh," katanya.
Berdasar data sementara, kata dia, sedikitnya lima wilayah di Aceh mengalami banjir dengan kategori berat, yakni Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Aceh Utara, sebagian wilayah Kabupaten Bireuen dan sebagian Kabupaten Aceh Tengah.
Di wilayah-wilayah tersebut, ribuan rumah terendam, akses transportasi terputus, aktivitas ekonomi lumpuh, serta ribuan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Bahkan terdapat laporan korban meninggal dunia, warga sakit, hingga fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, dan jembatan mengalami kerusakan parah, kata Gubernur.
Baca: BPBD: 13 jembatan rusak akibat banjir di Aceh Timur
