Dokter spesialis mata anak mengatakan juling atau strabismus pada bayi dapat dicegah dengan memberikan rangsangan agar saraf-saraf mata dapat bekerja dengan baik dan normal.
"Bayi 3 sampai 6 bulan bisa diberikan rangsangan agar tidak juling, ini supaya saraf-sarafnya dapat bekerja dengan baik dan bekerja normal," ujar Dr. Ni Retno Setyoningrum, SpM(K), MMedEdu dalam sebuah acara di Jakarta, Kamis.
Lebih lanjut, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengatakan mata bayi yang baru lahir hanya dapat melihat cahaya saja. Di usia dua bulan, bayi mulai dapat melihat warna hitam, putih dan abu-abu.
Memasuki usia 3 bulan, mata bayi mulai dapat melihat warna. Pada periode ini hingga 6 bulan, bayi harus diberikan rangsangan agar matanya tidak juling atau mengalami strabismus, di mana kondisi kedua bola mata melihat ke arah yang berbeda pada satu waktu.
"Saat proses itu, harus hati-hati kalau naruh mainan yang digantung-gantung itu jangan terlalu ke atas, nanti bayi akan melihat ke atas terus, ini bisa membuat juling," kata Retno.
Retno mengatakan menggantung mainan bayi pada tempat tidur atau bouncer sebaiknya berada di dekat kaki, agar bayi dapat melihat ke arah bawah.
Menurut Retno, saraf mata bayi akan bekerja sangat keras jika meletakkan mainan di atas kepala. Hal ini akan berisiko membuat mata menjadi juling.
"Bayi kan senang lihat sinar, kalau dia suka, dia melihatnya akan dipaksa. Terus kalau godain bayi juga jangan dari atas, posisi kita harus ada di depan dia, di bawah dia jadi dia melihatnya lurus ke bawah, ini untuk mencegah juling," katanya.
Sementara itu, bayi atau anak yang sudah terlanjur juling masih dapat diterapi agar matanya kembali normal.
Ada dua cara yang dapat dilakukan yakni menggunakan kacamata dan operasi. Menurut Retno, hal ini tergantung dari tingkat keparahan julingnya.
"Nanti di cek dulu tingkat julingnya, bisa diterapi kayak kacamata. Tapi memang harus sabar, sampai umur 12 tahun udah lurus kok, jadi enggak usah operasi. Kalau anak-anak bisa dibenarin," ujar Retno.
Retno meminta kepada para orangtua untuk lebih memperhatikan perkembangan mata anak. Apabila terdapat tanda-tanda mata juling, diharapkan langsung memeriksakan ke dokter mata.
"Umur 6 bulan matanya udah lurus, sebelum 6 bulan udah curiga juling, bawa ke dokter mata. Selain itu, perhatikan juga sampai usia 4 tahun, anak harus sudah sama dengan kita penglihatannya, kalau tidak bawa ke dokter mata," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Memberi rangsangan pada bayi dapat cegah mata juling
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Bayi 3 sampai 6 bulan bisa diberikan rangsangan agar tidak juling, ini supaya saraf-sarafnya dapat bekerja dengan baik dan bekerja normal," ujar Dr. Ni Retno Setyoningrum, SpM(K), MMedEdu dalam sebuah acara di Jakarta, Kamis.
Lebih lanjut, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengatakan mata bayi yang baru lahir hanya dapat melihat cahaya saja. Di usia dua bulan, bayi mulai dapat melihat warna hitam, putih dan abu-abu.
Memasuki usia 3 bulan, mata bayi mulai dapat melihat warna. Pada periode ini hingga 6 bulan, bayi harus diberikan rangsangan agar matanya tidak juling atau mengalami strabismus, di mana kondisi kedua bola mata melihat ke arah yang berbeda pada satu waktu.
"Saat proses itu, harus hati-hati kalau naruh mainan yang digantung-gantung itu jangan terlalu ke atas, nanti bayi akan melihat ke atas terus, ini bisa membuat juling," kata Retno.
Retno mengatakan menggantung mainan bayi pada tempat tidur atau bouncer sebaiknya berada di dekat kaki, agar bayi dapat melihat ke arah bawah.
Menurut Retno, saraf mata bayi akan bekerja sangat keras jika meletakkan mainan di atas kepala. Hal ini akan berisiko membuat mata menjadi juling.
"Bayi kan senang lihat sinar, kalau dia suka, dia melihatnya akan dipaksa. Terus kalau godain bayi juga jangan dari atas, posisi kita harus ada di depan dia, di bawah dia jadi dia melihatnya lurus ke bawah, ini untuk mencegah juling," katanya.
Sementara itu, bayi atau anak yang sudah terlanjur juling masih dapat diterapi agar matanya kembali normal.
Ada dua cara yang dapat dilakukan yakni menggunakan kacamata dan operasi. Menurut Retno, hal ini tergantung dari tingkat keparahan julingnya.
"Nanti di cek dulu tingkat julingnya, bisa diterapi kayak kacamata. Tapi memang harus sabar, sampai umur 12 tahun udah lurus kok, jadi enggak usah operasi. Kalau anak-anak bisa dibenarin," ujar Retno.
Retno meminta kepada para orangtua untuk lebih memperhatikan perkembangan mata anak. Apabila terdapat tanda-tanda mata juling, diharapkan langsung memeriksakan ke dokter mata.
"Umur 6 bulan matanya udah lurus, sebelum 6 bulan udah curiga juling, bawa ke dokter mata. Selain itu, perhatikan juga sampai usia 4 tahun, anak harus sudah sama dengan kita penglihatannya, kalau tidak bawa ke dokter mata," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Memberi rangsangan pada bayi dapat cegah mata juling
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022