Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Kue kering tradisional Aceh, untuk kebutuhan hari raya Idul Fitri 1437 H,  lebih diminati  warga Lhokseumawe, Provinsi Aceh, jika dibandingkan dengan aneka kue kering lainnya.

Salah seorang pedagang musiman kue kering di Pasar Inpres Lhokseumawe, Fauziah, Senin menyebutkan, permintaan kue kering untuk kebutuhan lebaran sangat tinggi. Bahkan, lonjakannya mulai terasa sejak sepekan sebelumnya.

Ia mengatakan, jenis kue kering tradisional Aceh, lebih tinggi permintaannya dibandingkan dengan jenis kue kering dari masa kini.  Bahkan, stok untuk kue tradisional sudah semakin menipis, ungkap pedagang kue tersebut.

Sebutnya lagi, adapun jenis-jenis kue kering tradisional Aceh yang paling banyak laku adalah, kue Supet sejenis kue semprong, Keukarah atau yang dikenal kue sangkar burung, Bada Reutek, Kue Mata dan kue bawang.  

"Umumnya, kue kering tradisional Aceh, lebih banyak yang menyukainya bila dibandingkan dengan jenis kue kering seperti yang dikenal pada masa sekarang. Karena selain harganya murah, rasanya juga memiliki ciri khas daerah," terang pedagang kue musiman ini.

Sementara itu, para pedagang kue musiman lebaran ini mengatakan, bahwa untuk kebutuhan barang dangangan, mereka memesannya kepada pembuat kue atau kepada pedagang kue besar lainnya di daerah lain.

"Untuk kue tradisional, kami ada yang memesannya ke daerah Aceh Pidie dan juga daerah sekitar Lhokseumawe. Sedangkan untuk kue kering yang dikenal dengan kue mentega atau juga kue nestar, kami pesan dari Sumatera Utara," jelas Mawar pedagang kue kering musiman.

Sebagaimana pantauan di sejumlah pusat pasar di wilayah Kota Lhokseumawe, menjelang hari raya Idul Fitri, sejumlah pedagang kue kering musiman mulai menggelar dangangannya. Beragam aneka kue mereka jual dengan harga yang sangat bervariasi tergantung dari jenis dan bahan pembuat kue.

Pewarta: Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016