Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simeulue, Aceh, melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan mulai mengoperasikan bank sampah untuk menampung barang buangan masyarakat yang masih memiliki nilai ekonomis.
Kepala Dinas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Simeulue Salmarita di Simeulue, Rabu, mengatakan pengoperasian bank sampah tersebut bekerja sama dengan bank sampah di Sumatra Utara.
"Setiap hari, produksi sampah masyarakat di Simeulue mencapai 15 ton. Dari jumlah tersebut, bank sampah menampung sampah-sampah yang masih memiliki nilai rupiah," kata Salmarita.
Untuk saat ini, kata Salmarita, bank sampah yang di perasikan sebanyak dua unit, berlokasi di Kantor Dinas Dinas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten dan di Desa Air Dingin, Kecamatan Simeulue Timur.
"Nantinya, kami akan buka lagi bank sampah di setiap kecamatan di Kabupaten Simeulue, sehingga masyarakat bisa dengan mudah menjual sampah-sampah yang masih memiliki nilai ekonomi," kata Salmarita.
Salmarita mengatakan bank sampah akan menerima sampah yang dijual masyarakat dengan harga bervariasi tergantung jenisnya, dimulai harga terendah Rp300 hingga Rp5.000 per kilogramnya.
Bagi masyarakat yang ingin menjual sampah bisa langsung mengantarnya ke bank sampah terdekat. Di bank tersebut ada petugas melayani pembelian sampah dari masyarakat.
Selain melayani pembelian, masyarakat juga bisa berkonsultasi atau bertanya terkait apa saja sampah yang diterima atau dibeli bank sampah," kata Salmarita.
Salmarita berharap dengan kehadiran bank sampah di kabupaten kepulauan tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan serta dapat menghasilkan pendapatan rumah tangga.
"Persoalan sampah ini perlu kerja sama semua pihak. Kami terus menyosialisasikan tentang sampah dan kehadiran bank sampah. Tidak semua sampah dibuang karena ada sebagiannya bisa dijual," kata Salmarita.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Kepala Dinas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Simeulue Salmarita di Simeulue, Rabu, mengatakan pengoperasian bank sampah tersebut bekerja sama dengan bank sampah di Sumatra Utara.
"Setiap hari, produksi sampah masyarakat di Simeulue mencapai 15 ton. Dari jumlah tersebut, bank sampah menampung sampah-sampah yang masih memiliki nilai rupiah," kata Salmarita.
Untuk saat ini, kata Salmarita, bank sampah yang di perasikan sebanyak dua unit, berlokasi di Kantor Dinas Dinas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten dan di Desa Air Dingin, Kecamatan Simeulue Timur.
"Nantinya, kami akan buka lagi bank sampah di setiap kecamatan di Kabupaten Simeulue, sehingga masyarakat bisa dengan mudah menjual sampah-sampah yang masih memiliki nilai ekonomi," kata Salmarita.
Salmarita mengatakan bank sampah akan menerima sampah yang dijual masyarakat dengan harga bervariasi tergantung jenisnya, dimulai harga terendah Rp300 hingga Rp5.000 per kilogramnya.
Bagi masyarakat yang ingin menjual sampah bisa langsung mengantarnya ke bank sampah terdekat. Di bank tersebut ada petugas melayani pembelian sampah dari masyarakat.
Selain melayani pembelian, masyarakat juga bisa berkonsultasi atau bertanya terkait apa saja sampah yang diterima atau dibeli bank sampah," kata Salmarita.
Salmarita berharap dengan kehadiran bank sampah di kabupaten kepulauan tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan serta dapat menghasilkan pendapatan rumah tangga.
"Persoalan sampah ini perlu kerja sama semua pihak. Kami terus menyosialisasikan tentang sampah dan kehadiran bank sampah. Tidak semua sampah dibuang karena ada sebagiannya bisa dijual," kata Salmarita.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022