Seorang ibu hamil melahirkan bayi di tempat pengungsian Gampong Beusa Seberang, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.
Pengurus DPC Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Aceh Timur Usman di Aceh Timur, Rabu, mengatakan, anak ketiga dari pasangan Nurhalimah dan Muhammad tersebut lahir secara normal, Rabu (9/11) sekira pukul 04.00 WIB.
“Bayinya lahir secara normal dibantu tenaga kesehatan yang bertugas di desa tersebut. Alhamdulillah, bayinya perempuan dan sehat,” kata Usman.
Bayi perempuan itu lahir dengan berat 2,6 kilogram dan tinggi badan 4,9 centimeter. Persalinan Nurhalimah dibantu Yusniar, bidan desa setempat bersama beberapa ibu rumah tangga.
Keluarga dan tetangganya tidak menyangka, Nurhalimah asal Dusun Kuta Dayah itu akan melahirkan di saat mengungsi akibat banjir melanda desanya sejak empat hari lalu.
“Rumah-rumah warga sepanjang pesisir sungai masih terendam banjir, sehingga ibu yang melahirkan di pengungsian ini masih beristirahat di pengungsian,” kata Usman.
Dia berharap banjir yang melanda kecamatan itu segera surut. Namun surutnya banjir juga tergantung dari debit air di Kecamatan Ranto Peureulak dan Peunaron.
“Jika debit air di Ranto Peureulak, sudah turun, maka banjir di Kecamatan Peureulak juga akan surut. Mudah-mudahan banjir segera surut dan ibu yang bersalin di pengungsian ini juga bisa kembali ke rumahnya,” kata Usman.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Pengurus DPC Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Aceh Timur Usman di Aceh Timur, Rabu, mengatakan, anak ketiga dari pasangan Nurhalimah dan Muhammad tersebut lahir secara normal, Rabu (9/11) sekira pukul 04.00 WIB.
“Bayinya lahir secara normal dibantu tenaga kesehatan yang bertugas di desa tersebut. Alhamdulillah, bayinya perempuan dan sehat,” kata Usman.
Bayi perempuan itu lahir dengan berat 2,6 kilogram dan tinggi badan 4,9 centimeter. Persalinan Nurhalimah dibantu Yusniar, bidan desa setempat bersama beberapa ibu rumah tangga.
Keluarga dan tetangganya tidak menyangka, Nurhalimah asal Dusun Kuta Dayah itu akan melahirkan di saat mengungsi akibat banjir melanda desanya sejak empat hari lalu.
“Rumah-rumah warga sepanjang pesisir sungai masih terendam banjir, sehingga ibu yang melahirkan di pengungsian ini masih beristirahat di pengungsian,” kata Usman.
Dia berharap banjir yang melanda kecamatan itu segera surut. Namun surutnya banjir juga tergantung dari debit air di Kecamatan Ranto Peureulak dan Peunaron.
“Jika debit air di Ranto Peureulak, sudah turun, maka banjir di Kecamatan Peureulak juga akan surut. Mudah-mudahan banjir segera surut dan ibu yang bersalin di pengungsian ini juga bisa kembali ke rumahnya,” kata Usman.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022