Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memperkuat kerja sama perdagangan dengan India saat bertemu Direktur Jenderal Konfederasi Industri India atau The Confederation of Indian Industry (CII) Candrajeet Banarje disela perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
"Kita akan melakukan kunjungan ke India untuk merumuskan peningkatan kerja sama antara kedua negara. Indonesia juga tengah membentuk tim guna membahas area kerja sama tersebut," ujar Mendag lewat keterangannya di Jakarta, Senin.
Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut kegiatan misi dagang yang laksanakan pada Agustus lalu.
Mendag juga mengungkapkan, ikut mendampingi pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo dengan Uni Eropa, Turki, dan Australia.
Kementerian Perdagangan akan melakukan diskusi lebih intensif dengan pihak CII di Jakarta untuk mempersiapkan kunjungan ke India.
"Kami akan membawa pelaku usaha Indonesia ke India dan mengadakan pertemuan secara B2B dengan pelaku usaha India. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan perdagangan kedua negara," imbuhnya.
Sebelumnya, saat misi dagang pada Agustus lalu, CII menyampaikan dukungannya agar kedua negara mengadakan sebuah perjanjian perdagangan bilateral untuk meningkatkan perdagangan dan investasi, baik melalui perundingan PTA, maupun Review Perjanjian Perdagangan Barang ASEAN-India (AITIGA).
CII juga menyampaikan dukungannya pada keketuaan Indonesia dalam G20 tahun ini dan ingin bersinergi lebih erat untuk keberlanjutan Kekuatan G20 India 2023.
Selain itu, sejalan dengan Indonesia, Tim B20 India tengah mempersiapkan beberapa fokus isu terkait ketahanan ekonomi melalui rantai nilai global, energi terbarukan, dan perubahan iklim.
Pada pertemuan di India tersebut, perwakilan pelaku usaha India juga mengungkapkan ketertarikan untuk sektor investasi Indonesia di bidang infrastruktur untuk pelabuhan, bandara, dan darat; proyek pengembangan Ibu Kota Negara (IKN); serta proyek pengembangan informasi dan teknologi (artificial intelligence).
Selain itu, India sedang mengembangkan National Solar Mission dan mengajak Indonesia turut berpartisipasi dalam transfer teknologi dan keahlian.CII adalah organisasi asosiasi bisnis industri terbesar di India yang bertujuan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan industri.
Organisasi itu didirikan pada 1895 dan telah memiliki lebih dari 8.300 anggota terdaftar yang terdiri atas usaha, kecil, dan menengah (UKM), dan perusahaan multinasional, serta menaungi lebih dari 200.000 perusahaan dari sekitar 250 badan industri sektoral nasional dan regional.
CII bekerja sama dengan Pemerintah India dalam isu-isu kebijakan untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, dan peluang bisnis untuk industri India melalui berbagai layanan dan hubungan global strategis.
Saat ini, CII memiliki 66 kantor, termasuk 11 kantor perwakilan di Indonesia, Australia, Bahrain, Tiongkok, Mesir, Prancis, Jerman, Singapura, Inggris, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat. Selain itu, organisasi ini memiliki kemitraan institusional dengan 344 organisasi mitra di 129 negara.
Pada periode Januari-September 2022, perdagangan Indonesia dan India mencapai 25,5 miliar dolar AS, naik 60,3 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke India tercatat sebesar 17,9 miliar dolar AS sedangkan impor Indonesia dari India tercatat sebesar 7,5 miliar dolar AS. Dengan demikian, Indonesia mengalami surplus neraca dagang dengan India sebesar 10,4 miliar dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022