Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Aceh Tamiang Nurdin alias Atok berharap besar pada momen peringatan Hari Guru Nasional (HGN) ke-77/2022 akan mampu membangkitkan semangat guru-guru di Indonesia terutama di Aceh Tamiang yang banyak baru menjadi korban banjir.

“Di tengah-tengah bencana ini, tapi kita berharap semua guru mampu berkarya dan berinovasi demi membangun dunia pendidikan yang lebih baik lagi. Di mana, tantangan dunia pendidikan semakin banyak terutama penerapan kurikulim mata pelajaran,” kata Nurdin di Karang Baru, Aceh Tamiang, Jumat.

Ketua PGRI Aceh Tamiang Nurdin yang juga menjabat Kepala Sekolah SDN 1 Percontohan Karang Baru menyatakan hal itu usai mengikuti upacara peringatan ke-77 tahun HGN 2022 yang digelar di SD tersebut.

Menurut dia sebanyak 1.300 orang guru di Aceh Tamiang terdampak banjir. Baru-baru ini PGRI Aceh Tamiang sudah menyalurkan bantuan dalam bentuk sembako sumbangan dari sejumlah organisasi PGRI Kabupaten/Kota di Aceh.

“Karena jumlah guru-nya terlalu banyak, bantuan hanya diperuntukkan untuk guru non PNS sebanyak 1.151 orang,” kata Nurdin.

Selain sembako, lanjut Nurdin, ada juga bantuan seragam sekolah, buku dan alat tulis untuk sekolah-sekolah yang terendam banjir dari sumbangan PGRI Bireun.

Disamping itu PGRI juga berharap kepada pemerintah daerah supaya dapat memperhatikan kesejahteraan guru serta mampu memenuhi fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan dunia pendidikan saat ini. Karena, menurutnya dunia pendidikan saat ini sudah mengikuti perkembangan teknologi yang semakin berkembang.

“Kita saat ini melihat bahwa anak-anak murid kita hidup di era teknologi, sementara guru-guru masih banyak yang belum menguasai ilmu teknologi sepenuhnya,” ungkap Nurdin.

“Mudah-mudahan ke depan ada bantuan dana untuk melatih guru-guru untuk mengikuti perkembangan ilmu teknologi saat ini,” sambungnya.

Atas nama PGRI Nurdin berpesan guru di Aceh Tamiang semakin solid, semangat untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik, tetap menjaga kode etiknya, mendukung program-program pemerintah baik di daerah maupun pusat dan sebaliknya pemerintah juga harus memperhatikan kesejahteraan guru supaya tugas guru dapat terlaksana dengan sempurna.

“Kita tidak jemu-jemunya untuk mengetuk pintu hati pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk memperhatikan kesejahteraan guru. Kalau mutu dan kualitas dunia pendidikan mau meningkat perhatikan lah guru,” tukas Nurdin.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Tamiang Abdul Muthalib menyatakan bencana banjir merendam 40 persen sekolah di Aceh Tamiang dari tingkat TK, SD dan SMP. Banyak buku pelajaran, mobiler dan sebagian peralatan komputer rusak.

“Jadi itu yang kita hadapi hari ini, malahan ada beberapa sekolah sampai hari ini belum bisa belajar, karena airnya belum keluar/surut. Mungkin minggu depan sudah bisa belajar kalau cuaca tidak hujan seperti ini,” kata Abdul Muthalib yang menghadiri upacara HGN di SDN 1 Percontohan Karang Baru tersebut.

Sementara untuk mengusulkan bantuan peralatan sekolah dan buku dari anggaran pemerintah dirasa sudah tidak mungkin karena sudah dipengujung tahun. Pihak dinas hanya berharap dari dana darurat, terutama untuk mengusulkan buku.

“Rencana ada bantuan dari beberapa perusahaan di daerah baik swasta maupun BUMN akan bantu buku, kami masih menunggu realisasinya,” ujarnya.

Menurut Abdul Muthalib kondisi sekolah di Aceh Tamiang hari ini 35 persen sangat-sangat rawan banjir baik di wilayah hulu dan hilir, karena secara kebetulan sekolah-sekolah tersebut dibangun di permukiman penduuduk yang dekat dengan daerah aliran sungai (DAS).

Jadi Irup 

Sementar itu, sebelumnya Istri Bupati Aceh Tamiang Rita Syntia Mursil didaulat menjadi Inspektur Upacara peringatan HUT ke-77 Hari Guru Nasional dan Persatuan Guru Republik Indonesia (HGN-PGRI) 2022 yang jatuh setiap tanggal 25 November bertempat di SDN 1 Percontohan Karang Baru.
 
Istri Bupati Aceh Tamiang Rita Syntia Mursil. (ANTARA/Dede Harison)

Pada momen itu Rita Syntia berpesan kepada seluruh guru di semua tingkatan baik SD, SMP dan SMA agar dapat membentengi anak didiknya dari maraknya peredaran narkoba kemudian perilaku menyimpang pelecehan anak.

“Jadi harapan kita guru-guru bisa memperhatikan peserta didik-nya, karena itu tadi pengaruh narkoba. Caranya bagaimana kita merangkul murid jangan sampai dia lari ke hal-hal seperti itu karena ketidak bahagiaan,” tutur Rita Syntia.

 Rita Syntia juga menekankan, jangan sampai ada di satu kelas atau satu sekolah anak didik terkesan unggul sendiri, meskipun memang kemampuan anak berbeda-beda. Tapi kalau bisa unggul bersama-sama.

“Jika ada murid miliki keterlambatan dengan daya tangkap maka guru dapat memperhatikan dimana kekurangannya dan apa problemnya,” ujarnya.

Selain menjadi Irup HUT Hari Guru Nasional, Rita Syntia juga memberikan bingkisan hadiah kepada para murid SD kelas I-VI yang berhasil menjawab sejumlah pertannyaan dari-nya.



 

Pewarta: Dede Harison

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022