Simpang Jernih, Aceh (ANTARA Aceh) - Bendera panjang  berukuran 3 x 71 meter diarak mengelilingi sekolah terpencil, SMP Merdeka di Desa Tampur Paloh, Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur, pada peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan RI, Rabu.     
    
Pengibaran bendera dilaksanakan usai upacara detik detik Proklamasi kemerdekaan RI di SMP Merdeka itu yang turut dihadiri Danrem 011/Lilawangsa Kol Inf Dedy Agus Purwanton dan Field Manager Pertamina EP Field Rantau Kabupaten Aceh Tamiang, Richard Muthalib.

SMP Swasta Merdeka itu merupakan sekolah binaan PT Pertamina. Usai upacara, dilakukan penyerahan bantuan 3 lokal ruang kegiatan belajar baru (RKB).

Richard mengatakan, apa yang dilakukan di Yayasan Merdeka tersebut merupakan bentuk kepedulian Pertamina EP Field Rantau terhadap nilai-nilai sosial kemanusiaan, terutama di bidang pendidikan.

Bentuk kepedulian Pertamina terhadap Yayasan Merdeka adalah dibangunannya tiga RKB, satu kantor pustaka, mobiler, buku bacaan yang sesuai dengan kurikulum dan penyerahan tenaga liatrik alternatif dari pohon kedondong.

"Kita buat yang terbaik di Tampur Paloh ini, sebab, harapan kita, anak usia didik di sini, bisa belajar optimal dan terfokus mengejar ketertinggalannya," jelas Richard didampingi L&R Asist Manager H Jufry.

Ditambahkan Jufry, serangkaian kegiatan tersebut ditutup dengan penanda tanganan prasasti penyerahan aset kepada Yayasan Merdeka oleh FM Pertamina dan Danrem 011 Lilawangsa.

Danrem Dedy usai menjadi inspektur upacara kepada wartawan menyatakan, merebut perjuangan dan kemerdekaan bangsa Indonesia yang diraih pada 17 Agustus 1945, adalah hasil karya para pahlawan yang ada dipelosok negeri ini.

Dedy mengatakan; para pejuang yang mempertahankan kemerdekaan lebih dominan berasal dari pedalaman Aceh, bukan di kota.

"Sewajarnya kita melakukan upacara bendera jangan hanya di kota-kota kabupaten dan provinsi, lebih khidmat di pedalaman agar membaur dengan masyarakat setempat," katanya.

Masih Dedy, banyak wilayah pedalaman yang sangat tertinggal, dan membutuhkan perhatian yang serius, baik dibidang pendidikan, infrastruktur dan sosial kemasyarakatan. Tetapi kali ini kita pusatkan di Tampur Paloh, mengingat pendidikan disini masih jauh tertinggal, dan masih perlu penanganan maksimal.

"Saya yakinkan, bahwa kehadiran saya ada disini, bisa semakin mempercepat pembangunan baik secara fisik maupun maupun dunia pendidikan dan sosial budaya di sini," jelas Dedy.

Dia menambahkan, nuansa yang dibentuk hari ini, mudah-mudahkan bisa membawa perubahan yang sangat signifikan di Tampur Paloh.

Pewarta: Syawaluddin

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016