Kualasimpang (ANTARA Aceh) - Balai Veteriner Medan melakukan survey penyakit brucellosis atau keluron pada sapi di tiga kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, mengingat daerah itu bertetanggga dengan Sumatera Utara.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Aceh Tamiang Drh Yusbar di Kualasimpang, Jumat mengatakan, pada survey itu pihak balai mengambil sampel 220 ekor sapi yang telah dilaksanakan pada 23-25 Agustus 2016.
Yusbar menyebutkan, dari 220 ekor sapi yang diambil sampel darahnya, tersebar di beberapa kampung, yakni Kampung Long Manyo, Matang Ara Aceh, Matang Ara Jawa, Kecamatan Manyak Payed, kemudian Kampung Alur Bemban, Suka Jadi Paya Bujok, Kecamatan Karang Baru serta Kampung Landuh dan Rantau Pauh, Kecamatan Rantau.
Selain itu, dalam pelaksanaan survey, Balai Veteriner Medan bekerjasama dengan Distannak Aceh Tamiang mengingat Sumatera Utara sudah bebas dari penyakit brucellosis berdasarkan SK Menteri Pertanian RI No. 86/KPTS/PK.320/1/2016 yang menyatakan Provinsi Sumatera Utara bebas penyakit hewan keluron menular pada sapi.
Yusbar yang didampingi Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet Drh Muhammad Nasir menjelaskan, penyakit brucellosis ini juga termasuk dalam daftar penyakit menular yang harus dicegah dan diberantas.
"Hewan sapi yang terkena penyakit ini tidak dapat berkembang biak karena keguguran yang lazim terjadi pada umur kebuntingan 6-9 bulan," katanya.
Dia menekankan, sapi yang terkena penyakit ini harus dimasukan rumah potong hewan dan tidak bisa diperjualbelikan, karena virus yang terdapat dalam daging itu bisa menularkan ke sapi yang lain, baik melalui darah atau kotoran.
Seperti diketahui, penyakit brucellosis memiliki dampak besar bagi masyarakat peternak sapi akibat tidak dapat berkembangbiak dengan baik.
Tentunya hal ini juga berimbas pada perekonomian peternak yang seharusnya sapi itu bisa menghasilkan keturunan dan menjadi aset peternak. Yang terjadi malah sebaliknya.
"Kita berharap sapi-sapi di Aceh Tamiang tidak terkena penyakit ini serta meminta masyarakat jika menemukan indikasi penyakit itu pada sapinya agar segera melaporkan baik ke Poskeswan maupun Dinas Pertanian dan Peternakan sehingga bisa ditangani lebih lanjut," kata Yusbar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016