Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Kabupaten Simeulue mengajak nelayan di kabupaten kepulauan itu memanfaatkan rumpon dalam menangkap ikan guna menghemat dan mengefisiensikan bahan bakar minyak.
"Rumpon laut dalam bahasa lokal disebut unjam bisa menjadi solusi menekan konsumsi bahan bakar minyak atau BBM bagi nelayan. Sebab, dengan memanfaatkan rumpon, nelayan tidak perlu melaut ke tengah laut," kata Sekretaris DKP Simeulue Carles di Simeulue, Jumat.
Menurut Carles, rumpon atau unjam berfungsi sebagai tempat ikan bersarang, sehingga memudahkan nelayan memancing serta tidak perlu banyak bergerak mencari tempat banyaknya ikan hingga ke tengah laut yang menghabiskan tidak sedikit BBM untuk menjalankan mesin perahu motor.
Apalagi, kata Carles, ada penyesuaian harga BBM, sehingga harga per liternya lebih tinggi dari sebelumnya. Penyesuaian harga BBM tersebut juga berdampak kepada hasil tangkap nelayan karena membatasi jelajah atau wilayah penangkapan.
"Oleh karena itu, kami mengajak nelayan di Kabupaten Simeulue memanfaatkan rumpon sebagai tempat ikan bersarang. Rumpon-rumpon tersebut ditempatkan jangan terlalu jauh dari pinggir pantai. Serta mudah dijangkau, sehingga tidak menghabiskan banyak bahan bakar," kata Carles.
Carles mengatakan pembuatan rumpon dapat diusahakan oleh individu nelayan dan juga kelompok. Biaya pembuatannya bisa menggunakan dana desa. Namun, penggunaan dana desa tersebut harus bergulir, sehingga semua nelayan bisa merasakan manfaat dana desa tersebut.
"Kami yakin dengan pemanfaatan rumpon akan meningkatkan hasil tangkapan nelayan, sehingga perekonomian juga akan membaik. Selain itu, nelayan masih bisa menghasilkan apabila cuaca buruk karena lokasi penangkapan tidak lagi hingga le tengah laut," kata Carles.
Dari data yang ada, kata Carles, rumpon yang ada di perairan Kabupaten Simeulue berkisar 40 hingga 50 unit. Sedangkan biaya pembuatan satu rumpon berkisar Rp30 juta hingga Rp40 juta, tergantung letak dan kedalaman lokasi pemasangan rumpon.
"Pemanfaatan rumpong di perairan Kabupaten Simeulue masih sedikit, kurang dari 40 unit. Padahal, pemanfaatan rumpon bisa mengefisiensikan penggunaan bahan bakar minyak, sehingga menekan biaya operasional nelayan saat menangkap ikan," kata Carles.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Rumpon laut dalam bahasa lokal disebut unjam bisa menjadi solusi menekan konsumsi bahan bakar minyak atau BBM bagi nelayan. Sebab, dengan memanfaatkan rumpon, nelayan tidak perlu melaut ke tengah laut," kata Sekretaris DKP Simeulue Carles di Simeulue, Jumat.
Menurut Carles, rumpon atau unjam berfungsi sebagai tempat ikan bersarang, sehingga memudahkan nelayan memancing serta tidak perlu banyak bergerak mencari tempat banyaknya ikan hingga ke tengah laut yang menghabiskan tidak sedikit BBM untuk menjalankan mesin perahu motor.
Apalagi, kata Carles, ada penyesuaian harga BBM, sehingga harga per liternya lebih tinggi dari sebelumnya. Penyesuaian harga BBM tersebut juga berdampak kepada hasil tangkap nelayan karena membatasi jelajah atau wilayah penangkapan.
"Oleh karena itu, kami mengajak nelayan di Kabupaten Simeulue memanfaatkan rumpon sebagai tempat ikan bersarang. Rumpon-rumpon tersebut ditempatkan jangan terlalu jauh dari pinggir pantai. Serta mudah dijangkau, sehingga tidak menghabiskan banyak bahan bakar," kata Carles.
Carles mengatakan pembuatan rumpon dapat diusahakan oleh individu nelayan dan juga kelompok. Biaya pembuatannya bisa menggunakan dana desa. Namun, penggunaan dana desa tersebut harus bergulir, sehingga semua nelayan bisa merasakan manfaat dana desa tersebut.
"Kami yakin dengan pemanfaatan rumpon akan meningkatkan hasil tangkapan nelayan, sehingga perekonomian juga akan membaik. Selain itu, nelayan masih bisa menghasilkan apabila cuaca buruk karena lokasi penangkapan tidak lagi hingga le tengah laut," kata Carles.
Dari data yang ada, kata Carles, rumpon yang ada di perairan Kabupaten Simeulue berkisar 40 hingga 50 unit. Sedangkan biaya pembuatan satu rumpon berkisar Rp30 juta hingga Rp40 juta, tergantung letak dan kedalaman lokasi pemasangan rumpon.
"Pemanfaatan rumpong di perairan Kabupaten Simeulue masih sedikit, kurang dari 40 unit. Padahal, pemanfaatan rumpon bisa mengefisiensikan penggunaan bahan bakar minyak, sehingga menekan biaya operasional nelayan saat menangkap ikan," kata Carles.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023