Doktoral Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL UI) Manik Priandani menawarkan model revitalisasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe di Aceh dengan sistem berkelanjutan yang menerapkan strategi pengelolaan kawasan.

"Perlu langkah konkret dengan mempercepat proses revitalisasi suatu kawasan industri yang mengalami kemunduran, serta melakukan pengelolaan dan pengembangan KEK untuk sektor industri yang bersifat berkelanjutan," kata Manik Priandani dalam keterangannya, Senin.

Menurut dia keberlanjutan internal (industri) dan keberlanjutan eksternal (desa-desa di wilayah sekitar) dipengaruhi oleh sistem industri berkelanjutan yang diterapkan dan strategi pengelolaan kawasan.

"Model revitalisasi kawasan industri dapat diterapkan dengan perpaduan antara sistem industri berkelanjutan dan strategi pengelolaan kawasan berkelanjutan," katanya.

Untuk mewujudkan revitalisasi kawasan industri KEK berkelanjutan diperlukan sinergi dari para stakeholder, seperti Dewan Nasional KEK, Dewan Kawasan KEK-AL, Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK-AL, dan pelaku usaha.

"Sinergi ini dilakukan melalui sosialisasi, koordinasi, penilaian, serta evaluasi peran pemangku kepentingan," katanya.

Pihak terkait juga harus berkoordinasi dengan administrator untuk membicarakan peluang usaha dan kemungkinan investor yang masuk.

Selain itu, perlu dilakukan pula pengembangan usaha di luar minyak dan gas (diversifikasi bahan baku dan produk) dan pengembangan teknologi ramah lingkungan untuk industri.

Dalam riset doktoralnya yang berjudul “Model Revitalisasi Kawasan Industri Kawasan Ekonomi Khusus Berkelanjutan”, Manik menganalisis perubahan yang terjadi pada dimensi dan indikator lingkungan, sosial, dan ekonomi di kawasan eksternal dan internal industri Arun, sebelum dan sesudah ada KEK.

Dikatakannya perubahan ini diukur dengan nilai keberlanjutan menggunakan metode Statistical Matching dan normalisasi. Dari pengukuran tersebut ditemukan bahwa terjadi kenaikan pada indeks keberlanjutan internal, sedangkan pada indeks keberlanjutan eksternal terjadi sebaliknya.

Manik juga menganilisis kepentingan dan pengaruh stakeholder pada keberlanjutan KEK-AL. Dengan metode stakeholder analysis, terlihat bahwa sebagian stakeholder penting masih berperan sebagai penonton.

Sementara itu, terkait model revitalisasi kawasan industri KEK berkelanjutan, Manik merumuskannya dengan metode Analytic Network Process (ANP). Hasilnya,
Studi Manik terkait revitalisasi kawasan industri berhasil membawanya meraih gelar doktor ke-63 di SIL UI dan ke-180 dalam Ilmu Lingkungan.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Doktor SIL UI tawarkan model revitalisasi KEK Arun Lhokseumawe

Pewarta: Feru Lantara

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023