Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tamiang Bambang Supriyanto mengawal langsung mobilisasi dua unit alat berat beko excavator ke lokasi banjir titik tanggul pecah/jebol akibat diterjang arus banjir.

“Hari ini kita mendampingi mobilisasi alat berat yang akan kita gunakan memperbaiki tanggul-tanggul yang rusak untuk segera diperbaiki karena terjadinya genangan-genangan air di sejumlah titik akibat banjir luapan sungai dari tanggul yang pecah tersebut,” kata Bambang Supriyanto di Aceh Tamiang, Minggu malam.

Bambang menjelaskan dua alat berat tersebut akan dikirim ke dua lokasi tanggul jebol yaitu di Desa Raja, Kecamatan Bendahara dan Desa Gelung, Kecamatan Seruway. Dua unit beko anyar ini merupakan bantuan dari Kemensos RI baru diterima Pemkab Aceh Tamiang sepekan lalu.

Baca juga: Pemerintah Aceh salurkan bantuan masa panik bencana banjir

Mobilisasi excavator menggunakan truk trado trailer milik UPTD PUPR Aceh Tamiang. Untuk ‘menggendong’ beko ke Desa Raja harus menerobos genangan banjir sepanjang 2 kilometer sejak dari Desa Balai hingga Sungai Iyu (pusat Kecamatan Bendahara).

Sementara untuk tiba di Desa Gelung, Seruway petugas BPDB nyaris tidak bisa lewat terjebak banjir. Sedikitnya ada lima titik genangan banjir di ruas jalan utama Kecamatan Seruway. Kedalaman air mencapai 1 meter lebih sehingga arus kendaraan lumpuh.

“Lima titik genangan banjir tersebut berada di kawasan Bukit Kemek Desa Alur Manis satu titik, Desa Padang Langgis tiga titik dan perkebunan Tanah Merah satu titik,” sebut Bambang.

Baca juga: Jalan lintas Banda Aceh-Medan KM 81 ambles akibat curah hujan tinggi

Menurutnya titik yang paling dalam serta arus kencang di Bukit Kemek dan Tanah Merah. Masyarakat pengguna jalan diimbau untuk tetap berhati-hati saat melintasi genangan tersebut.

“Sepeda motor sama sekali tidak bisa melintas kecuali dinaikkan becak barang. Sementara untuk kendaraan mobil roda empat tidak semua bisa lewat, hanya jenis truk yang bisa terobos banjir,” tambahnya.

Kabid Darlog menyatakan dari 12 kecamatan di Aceh Tamiang hanya akses menju Kecamatan Seruway yang terputus banjir. Saat ini jika akan menuju dan keluar Seruway masyarakat terpaksa memutar arah dari Kecamatan Bendahara maupun Desa Suka Ramai tembus ke Prapen Rantau.

Baca juga: Jalan utama Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang putus total akibat banjir

Akibat jalan utama Seruway terputus, mobilisasi alat berat juga mengalami kendala hingga malam hari. Petugas BPBD sampai ke Desa Gelung sekitar pukul 21.00 WIB, kemudian melakukan serah terima alat berat kepada datok penghulu (Kepala Desa) setempat.

“Karena kami sampai sudah malam, cukup beresiko jika mengoperasikan alat berat di malam hari dengan kondisi banjir. Jadi penutupan tanggul pecah akan dikerjakan besok pagi,” tukas Bambang Supriyanto.

Datok Penghulu Desa Gelung Zul Azwarsyah mengatakan excavator yang didatangkan BPBD Aceh Tamiang sudah bekerja merehabilitasi badan tanggul sungai yang kritis.

“Operator alat berat sudah kerja di titik tanggul lama yang jebol. Perbaikan tanggul menggunakan tanah sekitar DAS meliputi peningkatan dan penebalan. Di dobel tanggulnya supaya tidak mudah jebol,” kata datok Zul.

 

Pewarta: Dede Harison

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023